News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Heboh Dicurigai Sebagai Teroris, 11 Pedagang Ini Ingin Balik ke Lampung

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKBP Jidin Siagian memastian bahwa ke 11 warga Lampung yang sempat diisukan kelompok teroris adalah pedagang. (Tribun-Medan.com/ Joseph Ginting)

Laporan Wartawan Tribun Medan / Joseph Ginting

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolres Toba Samosir, AKBP Jidin Siagian memastian bahwa ke 11 warga Lampung yang sempat diisukan kelompok teroris adalah pedagang.

Dia bahkan katanya sudah menelepon Kapolres di lokasi mereka tinggal dan memastikan bahwa mereka adalah warga Tenggamus serta bekerja di perusahaan peralatan rumah tangga.

"Identitas mereka lengkap, Kartu Keluarga dan Kartu Keluarga lengkap," katanya, Selasa (6/12/2016).

Dia mengatakan saat ini katanya, ke 11 warga tersebut masih berada di Polres Tobasa.

Katanya para karyawan UD Tabek Jaya tersebut merasa jengah dengan adanya laporan bahwa mereka adalah jaringan teroris.

"Mereka mau pulang ke kampungnya di Lampung. 'Kami mau pulang aja pak timbang orang mendiskreditkan kami di sini'. Begitu kata mereka," katanya.

Dia mengatakan pemeriksaan yang dilakukan berawal dari kecurigaan warga yang mengontrak di rumah Siahaan.

Selain tidak bisa berbahasa daerah, mereka juga tidak pernah di lihat oleh masyarakat.

"Pemuda setempat curiga dan mendatangi rumah mereka. Mendapat informasi mereka pun mendatangi lokasi tersebut," katanya.

Dia mengatakan saat melakukan pemeriksaan, petugas tidak menemukan benda apapun yang dinilai berhubungan dengan tindak teroris.

Katanya petugas hanya menemukan benda berukuran kecil yang merupakan barang dagangan.

"Mereka menjual alat penghemat gas. Alatnya kecil, harganya Rp 70 ribu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, beredarnya informasi penangkapan 11 warga Lampung yang mengontrak rumah milik Bendol Nababan di Dusun I Parhuling, Kelurahan Pasar Siborong-borong, Kabupaten Taput, Kamis (1/2/2016) membuat heboh.

Penangkapan ditengarai dugaan ke-11 orang tersebut melakukan aktivitas terorisme.

Informasi tersebut pertama kali di-share oleh idtoba.com

Apalagi sehari pascainterogasi oleh petugas Polsek Siborong-borong, ke 11-nya menghilang dan meninggalkan lokasi tersebut sehingga membuat geger warga Siborong-borong.

Berdasarkan informasi yang beredar dari kepolisian, ke 11 warga Lampung tersebut adalah penjual peralatan rumah tangga dan penghemat gas.

Mereka mengontrak di rumah Bendol agar dekat dengan masyarkat.

Namun karena datang secara bergerombol, seorang Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) merasa curiga dan melaporkan hal tersebut ke Polsek Siborong-borong.

Kecurigaan pendeta semakin menjadi karena menemukan denah gereja dan jam kebaktian gereja.

Namun setelah diinterogasi, ke 11 warga yang datang menggunakan dua unit kendaraan roda empat dan enam unit kendaraaan roda dua dibebaskan karena tidak ditemukan dugaan adanya aktivitas teroris namun hanya aktivitas dagang.

Oleh Polsek Siborong-borong mereka diserahkan kepada Lurah Pasar Siborong-borong.

Namun kecurigaan timbul karena keesokannya harinya pada tanggal 2 Desember, ke 11-nya sudah tidak terlihat lagi di kontrakan tersebut.

Namun informasi terakhir yang diperoleh, mereka adalah karyawan UD Tabik Jaya.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting mengatakan pihaknya akan mengeluarkan rilis resmi terkait beredarnya informasi tersebut.

Dia meminta jurnalis untuk bersabar agar mendaparkan informasi yang akurat.

"Ditunggu rilis resminya. Mereka saat ini berada di Polres Tobasa," katanya, Selasa (6/11/2016).

Dari info yang beredar mereka yang diamankan yakni Syamsirk (42), Junaidi (48), Zarrudin (49) Erwinsyah (21), Fikri(17), Suprizal (22), Daniel (30), Depi (29), Arip  (24), Azmi (23) dan Wahyudi (28).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini