News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Aceh

Aceh Masuk Zona Merah Gempa Bumi, Begini Alasannya

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid berlantai dua di Desa Meuko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, roboh akibat gempa tektonik yang terjadi pada Rabu (7/12/2016). Gempa dengan kekuatan 6,4 Skala Richter yang terjadi pada dini hari tersebut menurut informasi BMKG tidak akan mengakibatkan tsunami. SERAMBI INDONESIA/FERIZAL HASAN

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kabupaten Pidie Jaya termasuk wilayah rawan bencana gempa bumi.
Badan Geologi menempatkan daerah ini zona merah gempa.

Berdasarkan keterangan yang diterima Tribun Jabar, kawasan zona merah merupakan kawasan berpotensi terlanda guncangan gempa bumi kuat dengan skala intensitas lebih besar dari VIII MMI.

Berpotensi terjadi retakan tanah, pelulukan, longsoran pada topografi terjal, dan pergeseran tanah.

Zona merah tersusun batuan kuarter berupa aluvium, endapan pantai, dan rombakan gunung api muda yang bersifat lepas, belum kompak, sehingga memperkuat efek guncangan gempa bumi.

“Aceh ini sudah dipetakan sebagai daerah rawan bencana gempa tinggi karena banyak sesar aktif,” kata Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial, di kantor Badan Geologi, Kota Bandung, Rabu (7/12/2016).

Secara umum, Aceh berada di ujung pertemuan tiga lempeng bumi yang bergerak aktif setiap hari, yakni Australia, India, dan Eurasia. Sehingga Aceh masuk wilayah zona merah gempa bumi.

“NAD itu berada di ujung pergerakan lempeng, terbukti ada gempa besar dan ini salah satu gerakan masif,” sambung Ego.

Ego mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya termasuk merusak meski tidak menimbulkan tsunami. Sebab kedalaman pusat gempa hanya 10 kilometer yang artinya sudah pasti menimbulkan kerusakan parah.

“Harapannya tidak sama seperti Desember 2004. Gempa bumi berbahaya itu ketika guncangannya di atas enam dan kedamannya dangkal,” kata Ego.

Ego pun mengimbau kepada masyarakat tetap waspada. Hindari tinggal di bangunan yang berpotensi rubuh jika terjadi gempa susulan. Selain itu, warga diminta mengikuti arahan BPBD setempat dan tidak terpengaru informasi dari sumber yang tidak terpecaya.

“Aceh secara historis menunjukkan rtawan gempa dan secara historis lima tahun terakhir memang sering terjadi gempa,” kata Ego.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini