News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Punk Pilih Jadi TKI Ilegal di Malaysia, Begini Alasannya

Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah TKI ilegal tujuan Malaysia diamankan di Dermaga TNI AL Batam, Kepulauan Riau, Rabu (7/12/2016). TRIBUN BATAM/EKO SETIAWAN

Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tak ingin susah, akhirnya Ahmad Jurari memutuskan menghimpun anak-anak Punk yang sering nongkrong di seputaran Nagoya sebagai TKI ilegal di Malaysia.

Sebelum mereka berhasil bekerja sebagai pembersih kapal di Malaysia, kapal patroli TNI Angkatan Laut menangkap mereka di perairan tak jauh dari pelabuhan rakyat Pantai Stres, Batam, Kepulauan Riau.

Ucok sekian anak Punk yang turut diamankan. Dia memutuskan ikut ke Malaysia karena dijanjikan pekerjaan. Apalagi ia tak memerlukan paspor dan semuanya dibiayai Ahmad.

"Kami niat mau kerja malah ditangkap. Di sini kami mau kerja apa? Paling mengamen saja," ujar Ucok.

Ucok ikut ke Malaysia karena teman-temanya juga ikut. Apalagi upah yang ia dapatkan untuk membersihkan kapal lumayan besar yakni Rp 160 ribu.

"Kami di sana rencananya beberapa hari saja. Kemudian balik lagi. Makanya kami mau ikut. Makanya kami mau. Gak ribet, tapi gimana lagi, udah keburu ketangkap," ia menukas.

Modus penfgiriman TKI ilegal ke Malaysia beragam. Dari yang dijanjikan sebagai pekerjaan restoran sampai asisten rumah tangga. Di antara mereka ada yang dijebak sebagai pekerja malam.

Bagi mereka yang pintar dan sudah tahu bagaimana hidup di Malaysia, biasanya sering menggunakan paspor pelancong. Cara ini lebih mudah ketimbang mengurus paspor pekerja.

Batam menjadi wilayah yang sering disinggahi para TKI yang tidak menggunakan izin semestinya. Bermodalkan paspor pelancong, pemegangnya bisa bekerja satu bulan penuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini