Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Semua anggota Polrestabes Bandung diperintahkan untuk mendeteksi dini ancaman terorisme menjelang perayaan Natal 2016 dan tahun baru 2017.
Hal tersebut mengaca pada teror bom di Alun-alun Bandung setelah malam pergantian tahun 2015 ke 2016. Di samping itu untuk mengantisipasi pelaku teror.
Belum lama ini terungkap beberapa terduga pelaku teror yang tertangkap di Bintara, Kota Bekasi, disebut-sebut pernah berkunjung ke Kota Bandung.
"Semua harus melaporkan hal-hal yang ditemukan, apa pun juga dari mana pun dan sumbernya mana kala berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo, usai pisah sambut di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Rabu (14/12/2016).
Hendro mengatakan, pihaknya akan melibatkan masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Diakuinya jika upaya deteksi dini tak akan maksimal jika hanya dilakukan petugas.
"Kami juga mengajak masyarakat selalu waspada selalu dengan mengaktifkan kembali lapor 1x24 jam untuk tamu yang menginap. Agar oran yang mencurigakan bisa diketahui," kata Hendro.
Beberapa kejadian belakangan memang harus menjadi perhatian agar tidak terjadi di Kota Bandung. Anggota Polrestabes Bandung akan disebar ke sejumlah titik rawan kejahatan atau teror.
Ia mengatakan, personel yang disebar itu untuk mengamankan dan memantau lokasi rawan tersebut. "Pengamanan akan dilakukan baik secara tertutup maupun terbuka," kata Hendro.
Langkah yang akan dilakukan Polrestabes tersebut guna mengamankan kegiatan masyarakat Kota Bandung yang meningkat pada libur Natal dan tahun baru.
Sebab akan banyak pusat keramaian menyusul Kota Bandung merupakan tujuan wisata, kuliner, dan berbelanja di musim liburan.
"Selain mengamankan tempat ibadah, kami juga akan melakukan pengamanan di daerah wisata, pusat perbelanjaan, daerah kegiatan perekonomian, dan lainnya," kata Hendro.