Laporan Wartawan Surya Doni Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Kedatangan jenazah Pelda Agung Sugihantono di rumah duka di Desa Mranggen, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan molor.
Semula dijadwalkan pukul 08.25 sudah tiba dirumah duka, tapi molor hingga lebih satu jam.
Jenazah Pelda Agung baru tiba di Lanud Iswahjudi pukul 09.46, dan sampai ke rumah duka pukul 10.00 lebih.
Kedatangan jenazah Pelda Agung di rumah duka disambut pingsan seorang perempuan berhijab hitam, sehingga menjadikan suasana bertambah haru.
Perempuan muda yang pingsan saat jenazah disemayamkan dirumah duka, diketahui bernama Atin Paliatin, saudara Pelda Agung Sugihantono lain ibu satu bapak.
Sedang almarhum Pelda Agung anak semata wayang dari pasangan Sumiran dan Giyem.
Ny Linda Lidya, istri almarhum Pelda Agung Sugihantono, meski terlihat menangis, tapi cukup tabah, begitu juga dengan putra putrinya Dea (15) dan Novian (8).
Bahkan kedua putra putri almarhum mendapingi Ibu dan kedua Kakek, Neneknya hingga ke makam keluarga Tegal Sari, di Dusun/Kelurahan Keraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan tempat peristirahatan terakhir Pelda Agung Sugihantono.
Pelepasan secara militer jenazah Pelda Agung Sugihantono dipimpin Inspektur Upacara Komandan Skadron 042 Tehnik Lanud Iswahjudi Letkol Tek Wibowo.
Hadir dirumah duka dan ikut melepas jenazah Pelda Agung Sugihantono ke pemakaman keluarga Tegal Sari, disaksikan Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andyawan.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsma Andyawan yang dikonfirmasi terkait kelayakan pesawat Hercules C 130, A-1334 dengan pilot Mayor Pnb Marlon, salah satu korban gugur, tidak bersedia memberikan komentar.
"Itu nanti dijawab Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, saya tidak punya kewenangan itu. Tapi yang pasti, pesawat Hercules itu sudah lama dipakai di jajaran TNI AU,"kata Marsma TNI Andyawan kepada Surya, singkat.(tyo)