Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Dalam penggerebekan terduga teroris di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat sejumlah barang bukti disita.
Barang bukti tersebut yakni empat sepatu, 10 senjata tajam berupa golok, belati hingga pisau kecil. Lalu dua buah buku bacaan berjudul Misteri Akhir Zaman dan Perjalanan Ruh.
Buku lainnya sebanyak delapan buah berupa kitab-kitab.
"Ada surat yang mau menjadi Amaliyah atau untuk jadi pengantin. Disana suratnya itu dari Daulah Islamiyah Baqiyah," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan.
Dalam kesempatan itu, Kapolda melontarkan kegeramannya terhadap aksi para terduga teroris. Terutama, soal lokasi persembunyian mereka di obyek vital nasional, Bendungan Jatiluhur yang berfungsi untuk pengairan pertanian dan listrik nasional.
Baca: Abu Faiz Dikenal Jarang Bergaul, Satu Tahun Jualan Bubur Sumsum
"Justru di sini pertanyaannya kenapa harus di rumah apung, ini kan menyulitkan," katanya.
Menurut Anton, ketika para terduga teroris diminta menyerah mereka malah melawan.
"Akhirnya dengan menyesal karena melawan, dua terduga teroris tewas yakni inisial AS dan AF," kata Anton.
Keempat teroris itu bersembunyi di rumah di Kolam Jaring Apung (KJA) yang waktu tempuhnya dari Dermaga Dishub Jabar Desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur sekitar 30 menit.
"Justru ini masih ada kaitan dengan jaringan Abu (Bahrun) Naim, ISIS," kata Kapolda. (jar/wly)
(Baca: Polisi Bingung Teroris Bangun Markas di Tengah Waduk Jatiluhur)
Kronologi
Empat Terduga Teroris Ditangkap di Jatiluhur Minggu, 25 Dsemeber 2016
*Pukul 09.00 WIB: Dua pelaku teroris atas nama Ivan dan Rijal ditangkap di Jalan Ubrug, Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat itu, keduanya berusaha melawan petugas menggunakan pisau tetapi berhasil dilumpuhkan. Setelah melakukan penangkapan kedua terduga teroris itu, tim Densus 88 melakukan pengembangan.
*Pukul 12.00 WIB: Menggerebek sebuah tempat di rumah Terapung Waduk Jatiluhur. Ada dua pelaku atas nama Abu Sofi dan Abu Fais meninggal dunia setelah kontak senjata.
Setelah diberikan peringatan sebanyak 5 kali, terduga teroris diperintahkan untuk menyerahkan diri. Namun 1 orang terduga teroris atas nama Abu Faiz keluar dengan membawa golok untuk menyerang petugas dan berhasil dilumpuhkan hingga tewas di tempat.
Kemudian 1 orang teroris lainnya juga melakukan perlawanan terhadap petugas dengan menggunakan golok dan dilumpuhkan dengan di tembak di tempat. Teroris atas nama Abu Sofi itu juga tewas di tempat.