Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keluarga telah memakamkan Masduki Mangkudisastra (75) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Senin (2/1/2017) pagi.
Kini keluarga menunggu tinggal hasil proses identifikasi jasad Otih Sugiarti (69) yang juga menjadi korban terbakarnya KM Zahro Ekspress.
Otih diduga juga menjadi korban meninggal terbakarnya kapal tersebut.
"Kemarin saya sudah dites DNA. Mudah-mudahan Jumat besok sudah ada haslnya," kata anak ketiga almarhum Masduki, Irfan Hadisiswanto (46), di TPU Cikutra.
Dikatakan Irfan, ibunya kemungkinan besar menjadi korban meninggal yang berada di atas kapal.
Sebab ibunya tak ikut loncat ketika api meludeskan sebagian besar badan kapal.
Selain itu, kata dia, ditemukan seorang korban meninggal yang membawa tas berisi identitas bernama Dinandra Arsry.
Dinandra merupakan anak dari Irna Winarti yang merupakan anak Masduk dan Otih.
Keluarga Irna merupakan rombongan bersama Masduki dan Otih yang berangkat ke Pulau Tidung.
"Saya belum tahu detailnya, cuman kata keponakan, ibu memang tidak loncat. Ibu saya juga ada sakit pada matanya," kata Irfan.
Irfan memang tidak mengetahui persis kronologi terbakarnya KM Zahro Ekspess.
Namun ia mendapatkan cerita jika keluarga duduk tak jauh dari mesin yang terbakar.
"Masih simpang siur, ketika itu keluarga saya dekat mesin, setelah 15 menit berlayar ada keluar asap dan ada ledakan. Ayah saya tadinya tidak akan loncat, cuman katanya ada yang dorong," kata Irfan. (cis)