Fasha mengatakan, secara pribadi dia tidak terima atas perlakuan ini.
"Saya akan menegur keras pihak hotel," tegasnya.
Ditambahkannya Fasha, permasalahan ini harus ada yang bertanggungjawab dan harus diselesaikan secara hukum.
"Yang menuntut haknya silakan bagi yang bertanggungjawab agar dijelaskan sehingga masalah ini dapat segera diselesaikan," ujarnya.
Wakapolresta Jambi, AKBP Sri Winugroho meminta masyarakat agar menjaga situasi tetap kondusif pascakejadian dugaan penistaan agama yang ditemukan pada dekorasi Natal di Hotel N Kota Jambi.
Wakapolresta yang berada di lokasi meminta agar masyarakat menjaga situasi dan kondisi.
Massa Datangi Hotel
Masyarakat yang tergabung dalam FPI, HMI dan ormas sempat mendatangi Hotel N setelah mendapat pesan berantai dari sebuah medsos.
FPI Kota Jambi melalui Ahmad Supri mengatakan, pihaknya mendesak kepada penegak hukum harus menindak tegas terkait adanya temuan tersebut.
"Tadi kami dapat kiriman, pas dicek ternyata betul lantai berbentuk ukiran Allah, dan kami FPI sangat menyayangkannya. Kami minta harus ada keputusan dari pihak manajemen," ujarnya.
Hotel Mengaku tak Tahu
General Manager Hotel N, Husairi, mengatakan pihaknya tidak mengetahui pasti kapan dibuatnya tulisan tersebut.
Husairi menjelaskan, hiasan pohon natal tersebut memang dikerjakan oleh dua orang staf hotel dan memang sudah lebih kurang dua minggu dibuat.
"Kalau dibuatnya emang sengaja kita buat tiap tahun, tapi kalau terkait lafaz tersebut saya tidak tahu kapan dibuatnya," ujarnya.
Pihaknya juga akan mencari tahu pada staf stafnya terkait siapa yang melakukan hal tersebut.
Dia membantah jika tindakan ini sengaja dilakukan oleh pihak hotel.
"Tidak mungkin ini dilakukan oleh pihak hotel, kita di sini mayoritas Islam semua," katanya.(*/tribunjambi)