TRIBUNNEWS.COM, BOALEMO -- Aksi demontrasi mendadak ricuh, setelah massa mulai mengamuk di kantor DPRD Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata karena massa memaksa masuk ke dalam gedung, tempat DPRD dijadwalkan menggelar rapat bersama KPUD dan Panwaslih Boalemo.
Meski polisi telah berupaya membubarkan massa, mereka tetap bertahan karena menuntut jawaban dari KPUD Boalemo yang ternyata tak hadir dalam rapat itu.
Akibatnya, bentrok antara massa dan polisi pun pecah. Kemarahan massa ini berawal dari hasil keputusan KPUD yang mencoret pasangan calon bupati petahana, Rum Pagau dan Lahamuddin Hambali dari Pilkada Boalemo 2017.
Meski Senin (16/1/2017) malam, kondisi kemanan di Boalemo telah berangsur pulih, Polres Boalemo tetap menyiagakan 500 personel kepolisian, dibantu TNI di sejumlah titik vital, seperti kantor KPU, Panwaslu, DPRD, dan kantor pemerintah Kabupaten Boalemo.
Akibat aksi ricuh ini, beberapa orang polisi dan massa aksi terluka. Beberapa bagian gedung DPRD Boalemo seperti kaca jendela dan plafon juga mengalami kerusakan. (*)
>