Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sampai saat ini belum ada agenda Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan melantik kepengurusan DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan.
Politikus Gerindra, Nasir Dacong, menyampaikan itu terkait pengumuman yang disampaikan La Tinro La Tunrung dan Idris Manggabarani (IMB) bahwa pelantikan akan digelar pada Sabtu (14/1/2017) lalu yang kemudian dijadwal ulang ke hari ini, Rabu (18/1/2017).
"Setelah dicek ke DPP, tidak pernah ada penjadwalan tersebut," tegas Nasir Dacong dalam keterangan persnya sesaat lalu.
Sebelum memutuskan mundur dari kursi Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel beberapa waktu lalu, La Tinro menemui Prabowo.
Dalam kesempatan itu, dia mengklaim diminta untuk mencarikan orang yang akan menggantinya.
Saat itulah, dia mengusulkan IMB. Pada Senin (9/1/2017) lalu, La Tinro mengumumkan bahwa IMB yang akan menggantikannya.
Nasir Dacong menilai La Tinro dan Idris terlalu jauh melampaui kewenangan DPP Gerindra.
"Mereka berdua hanya diterima audiensi, lalu berusaha mengkondisikan seolah-olah sudah menjadi keputusan. Inikan masuk kategori politisi busuk," tegasnya.
Manuver La Tinro dan IMB tersebut menuai penolakan. Bahkan sudah dibentuk kepengurusan untuk mengisi kekosongan kepemimpinan.
"Saya sudah di Jakarta membawa susunan Pengurus DPD Gerindra Sulsel yang dipimpin Amrullah Pase untuk diserahkan ke DPP Gerindra," ungkap Nasir yang ditemani Ahmad Kahar Idu serta sejumlah pengurus lainnya.
Kepengurusan yang mereka serahkan tersebut adalah Pelaksana Ketua DPD Gerindra Sulsel; Apiaty Kamaluddin Amin Syam, sebagai sekretaris; dan Natsir Dacong sebagai Bendahara.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra belum secara resmi menunjuk pengganti dari La Tinro La Tunrung tersebut.
"Saya kira masih wacana. Saya juga belum lihat Surat Keputusannya (SK)," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2016) lalu.
Terkait banyaknya penolakan dari pengurus Gerindra Sulsel atas penunjukan Idris Manggabarani, Fadli menolak berkomentar lebih jauh.
"Saya lihat SK-nya dulu," elaknya.