Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Dalam rekontruksi pembunuhan ibu dan anak di Desa Rebo, Kabupaten Bangka, Kamis (19/1/2017), hampir semua orang bingung tak ada teriakan.
Pertama kali tersangka Aliong (37) mencekik Imelda (34) hingga jatuh dan mati di ruang tamu rumahnya. Di lokasi yang sama Aura (7) hanya diam menyaksikan tubuh ibunya dibawa masuk ke kamar mandi oleh Aliong.
Setelah itu Aliong memasukkan tubuh Imelda ke dalam karung dan menyembunyikannya di balik semak-semak di belakang rumahnya.
Baca: Ibu dan Anak Korban Pembunuhan Dalam Kenangan La Imron
Baca: Keluarga Duga Aliong Tak Sendiri Menenggelamkan Ibu dan Anak di Bekas Galian Timah
Baca: Aliong Suapi Korban Sebelum Menenggelamkannya di Bekas Galian Timah
Sehari kemudian, Aliong menenggelamkan jasad Imelda ke kolam bekas galian tambang timah. Sebelum itu ia mengingat Aura di pohon akasia yang terhalang semak belukar.
Saat itu Aliong sempat memberi makan dan minuman kepada Aura. Setelah Imelda terbunuh, Aliong menelepon suami korban dan meminta uang tebusan jikan ingin istri dan anaknya selamat.
Tak lama kesabarannya habis, Aliong mencekik Aura dan tubuhnya ia masukkan ke dalam karung. Jasad Aura ditenggelamkan di kolam lain bekas galian tambang timah.
"Masak tidak teriak sedikit pun saat kau bunuh kau cekik ibunya?" kata seorang jaksa bertanya reaksi Aura kepada Aliong saat itu.
"Kalau ibunya, karena saya cekik tidak keluar suara. Kalau anaknya memang tidak bersuara karena takut sama anjing saya," jawab Aliong.
Tersangka Aliong sempat memayungi Aura karena mau hujan. Polisi dan jaksa bertanya kenapa Aura saat itu tidak berteriak minta tolong.
Padahal, bocah yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar ini ditinggalkan selama semalam oleh tersangka di belakang rumah.
Meski terikat tangannya, namun mulut Aura tidak ditutup. "Dia tidak teriak pak, saya bilang kalau kamu teriak nanti didatangi anjing saya dan digigit," aku Aliong.