News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nebang Dahan Pohon, Nyoman Suma Terjatuh dari Ketinggian 15 Meter Hingga Tewas

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Warga Banjar Penusuan, Desa/Kecamatan Tegalalang digegerkan oleh kematian  I Nyoman Suma (41).

Pria asal Banjar Timbul, Desa Pupuan, Tegalalang ini tewas terjatuh dari atas pohon, Jumat (20/1/2017) pagi.

Korban dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju Puskesmas Tegalalang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, sebelum tewas, Suma sempat memotong pohon albesia menggunakan mesin sensor.

Dimana saat memotong, korban berpijak di atas pohon lainya dengan ketinggian sekiar 15 meter.

Setelah sekian menit, pohon tersebut tumpang, namun tersangkut di pohon kelapa.

Mendapati hal tersebut, kemudian koban menarik-narik pohon albesia agar jatuh ke tanah.

Namun bukannya jatuh, pohon kembali tersangkut di atas rimbunan bambu.

Korban pun kembali menarik agar jatuh.

Namun nahas, bukan pohon yang jatuh.

Melainkan korban sendiri yang terjatuh.

Suma jatuh tersungkur di atas potongan dahan pohon yang sebelumnya disensor olehnya.

Korbanpun dilarikan ke Puskesmas Tegalalang oleh temannya, I Ketut Repa.

Namun sebelum tiba di puskesmas, Suma dinyatakan telah tewas.

Kapolsek Tegalalang, AKP Putu Gede Ardana membenarkan kejadian tersebut.

Kata dia, hal tersebut murni insiden.

Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan pihak puskesmas, korban mengalami luka berat di bagian kepala.

Kata dia, kejadian seperti ini sebenarnya dapat dihindari jika korban menggunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pekerjaannya.

Seperti menggunakan helm dan tali pengaman.

Pihaknya pun berharap bila melakukan kegiatan yang berisiko terhadap keselamatan, masyarakat lebih berhati-hati.

"Korban meninggal karena saat jatuh, kepalanya membentur dahan yang telah dipotongnya. Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi warga yang lain, yakni menggunakan piranti keselamatan. Karena pekerjaan tersebut sangat berisiko," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini