TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Arif Santoso (37) asal Banyuwangi terbilang cukup tega dalam kasus pembunuhan Jematun (46) asal Banyuwangi Jawa Timur.
Arif nekad menghabisi Jematun hanya karena persoalan tertarik dengan Handphone Evercross milik Jematun.
Arif pun membunuh Jematun dengan membenturkan kepala Jematun ke lis semen yang lancip, hingga korban terkapar.
"Persoalannya karena tersangka tertarik dengan HP Korban. Dan sebelumnya tersangka juga 'mengencani' korban di toilet," kata Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo Minggu (22/1/2017).
Dijelaskan Kapolresta, Arif diamankan di Gudang Rongsokan Jalan Danau Tempe 99 Denpasar Selatan. Tempat kerja Arif selama setahun terakhir ini.
Dari penyelidikan dan penyidikan mendalam, akhirnya tersangka diringkus dini hari tadi di lokasi kejadian.
"Dari semua bukti, mengarah ke tersangka dan akhirnya tersangka mengakuinya," jelas Kapolresta.
Tersangka dijerat dengan dua pasal, yakni pasal 338 tentang pembunuhan dan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan berujung kematian. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara.
Seperti diketahui mayat janda ini diisi dalam karung plastik putih bertuliskan “Panji Utama” di sisi sungai Kerta Dalem, Sidakarya, Denpasar.
Sebelumnya karung sempat hanyut sejauh 100 meter dari lokasi awal ditemukannya.
Polisi menemukan 3 luka sabetan yang diduga akibat benda tajam.
"Kita menemukan luka pada kepala bagian belakang seperti benda tajam," tegas Kapolresta Denpasar.
Selain menemukan luka, polisi juga menemukan tali plastik hitam yang melingkari leher korban.
Saat ditemukan, wanita malang itu hanya mengenakan mini dress berwarna gelap tanpa mengenakan celana yang menutupi alat vitalnya.
"Kondisinya pada bagian bawah tidak berbusana," ucap Kapolresta.
Kemudian, polisi juga menemukan handphone Flexi berwarna merah hitam yang belum diketahui siapa pemiliknya.
Lalu ada tali berwarna hitam di atas jembatan dekat dengan penemuan mayat.
Mayat wanita itu kemudian dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan luar atau visum.
Selain sudah bisa mengungkap identitas mayat, polisi juga telah menghubungi pihak keluarganya.
Keluarga korban juga sudah dihubungi pihak kepolisian dan diharapkan bisa datang ke RSUP Sanglah.
“Tim sudah menghubungi keluarganya untuk datang ke ruang jenazah RSUP Sanglah agar jenazah dapat segera dilaksanakan autopsi untuk dapat mengetahui secara pasti penyebab kematiannya,” kata seorang sumber di kepolisian.
Ditemui tadi malam sekitar pukul 20.23 Wita, seorang petugas kamar jenazah RSUP Sanglah mengatakan bahwa belum ada keluarga korban yang datang menjemput.
“Jenazah masih berada di kamar jenazah yang berpendingin, belum ada keluarga yang menjemputnya," ucap petugas itu.
Benda Ini Ungkap Pembunuhan Janda Tanpa Celana di Sidakarya, Mesra Hingga ke Toilet Pukul 00.30!
Pembunuhan Jematun (46) yang mayatnya dibuang di kali Jalan Kertadalem, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (21/1/2017) mulai terkuak.
Mayat yang ditemukan terbungkus karung itu dilatari motif ketertarikan tersangka Arif Santoso (37) pada Handphone milik korban.
Melalui penyelidikan mendalam, akhirnya terkuak pembunuhan tersebut.
Barang bukti karung dan botol plastik menjadi petunjuk utama pihak Kepolisian.
"Petunjuk kami dari barang bukti berupa botol plastik dan karung. Kami menduga bahwa ini diambil dari tempat rongsokan. Akhirnya kami temukan gudang di sini (Jalan Danau Tempe 99)," ucap Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo, Minggu (22/1/2017).
Saat penemuan mayat korban, dijelaskan Hadi, kedua barang bukti yaitu karung serta botol plastik ditemukan di TKP.
Juga Handphone flexi yang masuk ke dalam karung.
Namun, saat sudah diketahui, tersangka menolak melakukan pembunuhan itu.
Akhirnya, polisi pun memeriksa di sekitaran TKP.
Dan petunjuk baru pun ditemukan.
Ada empat CCTV, namun dua yang berfungsi.
"Akhirnya dari rekaman CCTV itu diketahui bahwa korban bersama tersangka. Dan akhirnya tersangka mengakui perbuatannya," beber Hadi.
Tersangka sendiri diketahui, bertemu dengan korban sekitar pukul 00.30 Wita pada Sabtu 21 Januari 2017 kemarin.
Mereka bertemu di Jalan Danau Tempe.
Dan korban dengan tersangka akhirnya masuk ke dalam gudang, dan tersangka mengencani korban.
"Setelah mengencani, tersangka tertarik HP korban dan tak lama tega membunuh korban dengan membenturkan kepala korban," jelasnya.(*)