Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Yuli (45), pemilik bengkel motor di Jalan Puspanjolo Tengah, Bojongsalaman, Semarang, menceritakan, niatnya mau menolong orang karena motor yang dikendarai mogok di depan bengkelnya.
Yuli, kemudian meminjamkan motornya. "Saat itu bengkel saya baru saya buka, ada orang yang mendorong sepeda motor matik."
"Saya merasa kasihan, kemudian saya panggil, dan saya tanya kenapa motornya. Dia bilang tidak tahu kenapa motornya bisa mogok. Saat itu dia ingin mengantarkan istrinya," ujarnya.
Karena kasihan, Yuli, menyarankan untuk membawa motornya, dengan syarat motor orang itu ditinggal.
"Saya pinjamkan motor saya, yang di dalam bagasi ada STNK dan BPKB, tapi dengan syarat motornya ditinggal di sini. Dia pun meminta saya untuk mengganti busi dan servis," ujarnya.
Ketika motor matik itu sudah diperbaiki oleh Yuli, pemiliknya datang, setelah mengantar istrinya, dan menanyakan kerusakan motornya.
"Setalah motor selesai saya perbaiki, dia datang dan menanyakan kerusakan motornya. Saya bilang cuman busi yang mati."
"Dia pun menanyakan ongkos perbaikan motornya, saya jawab, habisnya Rp 15 ribu. Dia tidak membawa dompet, lah mau bagaimana lagi, saya percaya saja, saya suruh dia besok ke sini lagi saja," tuturnya.
Yuli ketika itu merasa sedikit janggal. Pria yang dipinjami motor mengatakan, ada operasi dari kepolisian tapi untungnya ada saudaranya yang menolong.
"Kok saya sedikit ada kejanggalan, tiba-tiba dia bilang ada operasi dari kepolisian, karena tidak begitu saya pedulikan, diapun berpamitan. Dia berjanji untuk kembali esok hari untuk melunasi hutangnya," katanya.
Keesokan harinya, Yuli, baru sadar bahwa surat-surat kendaraan bermotornya raib dibawa kabur oleh pria tersebut.
"Nasib saya lagi apes. Saya tunggu dia tidak juga datang hingga sekarang. Kaget saya ketika membuka bagasi motor saya, semua surat-surat kendaraan hilang, padahal ada BPKB dan STNK, mulai sekarang saya akan lebih waspada lagi," ujar Yuli. (*)