TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Sekitar delapan siswi SMP Negeri 5 Pamekasan, Madura, mengalami kerasukan roh halus, di sekolahnya, Kamis (27/1/2017), sekitar pukul 11.30.
Mereka berteriak histeris sambil meronta-ronta di lantai. Meski sejumlah guru dan siswa berusaha menenangkan mereka.
Bahkan ada di antara mereka dipegang enam orang, agar tidak meronta, namun tetap tidak mampu.
Karuan saja, kejadian kesurupan yang menimpa siswi yang terjadi kesekian kalinya dalam 15 hari terakhir ini, membuat panik guru dan siswa lainnya.
Sehingga jam pulang siswa pukul 12.50, terpaksa saat itu juga dipulangkan sebelum waktunya.
Sebagian siswi yang kerasukan roh halus dibawa ke ruang bagian konseling (BK) dan sebagian di ruang lobi, depan ruang kepala sekolah (kasek) untuk disembuhkan.
Kemudian pihak sekolah mengundang orang pintar dan menghubungi orang tua siwa yang bersangkutan, agar anaknya yang kesurupan dijemput ke sekolah.
Di antara mereka yang kesurupan, terdapat dua sisiwi yang cukup lama proses penyembuhannya, yakni Ike, siswi kelas IX-A dan Salsabila siswi kelas VIII-A. Saat itu Ike meronta-ronta di ruang tamu depan kasek.
“Ayo kamu ke luar sekarang juga. Kenapa kamu mau mengganggu manusia,” kata Arif Mulyadi, sambil menepuk dahi Ike, orang pintar yang berusaha mengusir roh halus dari tubuh Ike.
Lalu Ike berteriak histeris dan seketika berhenti, mengatakan akan ke luar. Namun baru sadar beberapa detik, Ike kembali meronta sambil tangannya menuding-nuding.
Tidak jelas kalimat apa yang dilontarkan. Sedang Kasek SMP 5 Achmad Zaini dan beberapa guru yang berdiri di sekitarnya terus memperhatikan tingkah Ike.
Begitu juga ketika roh halus masuk ke raga Salsabila Fitriani, korban terakhir yang kesurupan.
Walau sudah jin yang bersarang di tubuh Salsabila disuruh ke luar dan dibentak-bentak, serta dahinya ditepuk beberapa kali, namun Salsabila tetap meronta. Bahkan jeritannnya kian melengking tinggi.
Berselang tidak berapa lama, ayah dan ibu Salsabila, Imran dan Nainah, minta segenggam garam ke pada gurunya, kemudiam dicampurkan air dan diusapkan ke tubuh anaknyasambil mulutnya komat-kamit membacakan doa.
Saat itu Salsabila berteriak mengaku badannya kepanasan dan ayahnya terus membaca doa yang akhirnya Salsabila terdiam terbebas dari pengaruh roh halus.
“Lho ini ibu, ayah juga ada di sini,” kata Salsabila, wajahnya menoleh ke arah Imran dan Nainah.
Menurut sumber di lokasi kejadian, sejak 15 hari terakhir ini, hampir tiap hari siswi kerasukan roh halus, antara dua atau tiga siswi.
Pertama kesurupan ini, terjadi pada Jumat (13/1/2017) lalu. Saat itu enam siswi kerasukan roh halus.
Kepala SMPN 5, Pamekasan, Achmad Zaini, yang hendak dimintai konfirmasinya tidak berhasil meski sudah meminta Surya.co.id untuk menunggu di ruang lobi.
Ternyata setelah ditunggu hampir 1,5 jam, diam-diam Achmad Zaini dan guru yang lain pulang.