Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Selama menjalani perawatan di rumah sakit, cacing meloncat dari mulut Zikli, balita 18 bulan yang tewas diduga tindak kekerasan.
Cacing hidup tersebut meloncat saat perawat akan memasang Nasogastric Tube, alat yang digunakan untuk memasukkan nutrisi cair melalui hidung.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Dessy Kustianti, mengatakan Zikli masuk pada 14 Januari 2017 malam, kondisinya muntah, mencret dan engganmakan selama dua hari.
"Itu laporan dari pihak panti asuhan (Tunas Bangsa, red) kepada rumah sakit saat pertama kali sampai," ungkap Dessy kepada Tribun Pekanbaru pada Jumat (27/1/2017).
Baca: Misteri Yayasan Tunas Bangsa, Tulang Belulang Hingga Temuan Tengkorak
Baca: Cerita Kelam dari Jeroan Panti Asuhan Tunas Bangsa, Lokasi Meninggalnya Zikli
Baca: Pesakitan, PNS Disdukcapil Beli Sabu Hasil Menarik Pungutan Liar
Baca: Pesan Kematian untuk Bandar Narkoba dari Kamar Mayat RS Bhayangkara Lampung
Baca: Kalah Adu Tembak di Jalan Lintas Sumatera, Dua Bandar Narkoba Tewas
Baca: Sepatu Jadi Petunjuk Terungkapnya Pembunuhan Mantri Pecinta Sesama Jenis
Baca: Pembunuhan Sadis Mantri Kesehatan Dilatari Cinta Sejenis Tak Sampai
Pihak rumah sakit kemudian mengobservasi dan mendapati kondisi Zikli mengalami anemia, dehidrasi sedang ringan. Selama ini Zikli diasuh di Panti Asuhan Tunas Bangsa.
Selanjutnya Zikli dibawa ke ruang perawatan anak untuk perawatan lanjutan. Kondisinya terus menurun, begitu terang Dessy.
Zikli terus rewel dan perutnya membengkak diduga cacingan. Terakhir kali ia diperiksa sebelum dipastikan meninggal karena hemoglobin Zikli mencapai 5,1.
Petugas medis memastikan Zikli meninggal pada 15 Januari 2017 pukul 03.45 WIB. Kematiannya baru dilaporkan Dwiyatmoko, paman korban, Rabu (25/1/2017).
Terpisah, Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto menegaskan pihaknya akan mendalami kasus kematian Zikli. "Kita akan gali kuburan korban untuk diautopsi," papar dia.