TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose melakukan dialog dengan pimpinan ormas Laskar Bali.
Kapolda baru itu memiliki beberapa atensi dalam program kerjanya untuk memberantas 'Trans National Crime dan Organized Crime'.
Di tingkat daerah atau lokal beberapa ormas di Bali menjadi contoh untuk menjaga kondusifitas tersebut. Yaitu ormas Laskar Bali, Baladika Bali dan PBB (Pemuda Bali Bersatu) yang memiliki jumlah anggota cukup besar di Pulau Dewata.
Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, pada dasarnya permasalahan ormas menjadi atensi dalam program kerja Kapolda Bali.
Karena itu, permasalahan ormas sepatutnya diselesaikan bukan dengan kekerasan namun dengan cara duduk bersama dan berjalan damai.
"Kapolda dalam dialognya lebih menyambut baik, segala permasalahan ormas diselesaikan dengan damai, bukan dengan kekerasan. Karena itu dilakukan dialog dengan salah satu pimpinan ormas. Tapi jika sudah terjadi kekerasan maka Kapolda tidak segan-segan dan ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas," katanya, Minggu (29/1/2017).
Baca: Kemungkinan Masih Ada Tersangka Lain Kasus Pungli di Dinas Penanaman Modal Kota Bandung
Salah satu pentolan ormas yang dirujuk oleh Kapolda adalah Penasehat Laskar Bali Gung Suma.
Dalam dialog tersebut diwakili Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo, untuk mengajak semua ormas untuk menjaga situasi agar tetap kondusif. Tidak ada ego di masing-masing ormas.
"Intinya meminta antar ormas rukun dan selalu diadakan komunikasi yang baik," jelasnya.
Salah satu langkahnya ialah ego itu ditekan dengan melakukan pencopotan terkait dengan baliho ormas yang terpasang di pinggir jalan.
Kapolresta Denpasar yang mewakili meminta supaya ormas Laskar Bali segera bisa menurunkan baliho tersebut dan membersihkannya. A
"Apalagi yang sudah kedaluwarsa, demi estetika, etika dan keindahan kota," kata dia. (ang)