Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Penyidik Sat Reskrim Polres Batang membongkar makam korban dugaan malaprakiek yang dilakukan oleh seorang dokter di RSUD Kalisari, Batang.
Jenazah korban bernama Yoyok Agung Setiawan itu diautopsi oleh tim forensik dari Polda Jateng.
Paman korban, Bagus Yosianto, mengatakan, pihaknya berharap kasus dugaan malapraktek ini bisa segera diungkap.
"Kami sekeluarga mengapresiasi pihak Polres Batang. Proses penyelidikannya kami anggap sangat cepat dan tidak menunda nunda," kata pria yang akrab disapa Yosi itu kepada Tribun Jateng, Jumat (3/2/2017).
Yosi meyakini penyidik akan mengantongi bukti bukti kuat terkait dugaan malapraktek yang dilakukan dokter RSUD Kalisari Batang berinisial RDH.
"Kami yakin bukti buktinya semakin kuat, meski saat ini hasil autopsi memang belum keluar," katanya.
Menurut Yosi, pihak keluarga berharap agar kasus ini bisa segera terungkap. Terlebih, tak ada itikad baik dari dokter berinisial RDH untuk sekedar menemui pihak keluarga dan meminta maaf.
"Direktur RSUD sudah menemui pihak keluarga dan meminta maaf. Namun dokter RDH ini sama sekali tidak ada itikad baik, dari informasi yang saya dapat dokter RDG ini bukan dokter tetap RSUD Kalisari melainkan dokter yang diperbantukan," katanya.
Dokter Forensik Bid Dokkes Polda Jateng yang memimpin autopsi, AKBP Sumy Hastry Purwanti, mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan total terhadap jenazah korban.
"Kami periksa luar dalam. Saat ini hasilnya masih diteliti di Labfor," kata Hastry.
Menurut Hastry, hasil autopsi bisa diketahui paling cepat dua minggu ke depan.
"Hasilnya nanti paling cepat dua minggu baru bisa diketahui," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang dokter di RSUD Kalisari, Kabupaten Batang, dilaporkan ke polisi terkait dugaan malpraktik.
Dokter berinisial RDH itu dilaporkan ke Polres Batang oleh Lian Murdianingsih, istri korban dugaan malpraktik.
Korban bernama Yoyok Agung Setiawan meninggal dunia setelah menjalani operasi amandel di RSUD Kalisari, Kabupaten Batang, pada Kamis (26/1/2017) lalu.
Paman korban, Bagus Yosianto, mengatakan, sebelum dioperasi, korban datang ke rumah sakit menggunakan mobil.
"Korban yang nyetir sendiri mobilnya ke RSUD Kalisari. Semua tahu kalau operasi amandel itu operasi ringan," kata pria yang akrab disapa Yosi itu kepada Tribun Jateng, Senin (30/1/2017).