Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Manajemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) akan melakukan revitalisasi kebun binatang yang ada di Kota Bengawan tersebut.
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan dalam rencana revitalisasi tersebut, pihaknya akan membagi area taman satwa ini menjadi sembilan zona.
Bimo memaparkan sembilan zona tersebut yakni zona publik, zona plasa permata endemik Indonesia, zona primate dan zona pendukung.
Lima zona lainnya yakni zona dome burung, zona endemik Indonesia, zona Afrika, zona atau area komersial dan zona pedagang usaha kecil menengah (UKM).
"Dari lahan TSTJ seluas 14 hektare, masing-masing dua hektare di antaranya akan diperuntukkan sebagai area komersial dan lahan parkir.
Adapun 10 hektare lahan digunakan sebagai area konservasi atau pembagian zona," ujar Bimo, Senin (6/2/2017).
Pembagian zona tersebut, diterangkan Bimo, dimaksudkan untuk menambah kenyamanan pengunjung maupun pengelola.
Masterplan revitalisasi TSTJ yang disusun Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), menurutnya juga telah disesuaikan dengan standar internasional.
Saat ini, manajemen berupaya membidik dana Corporate Social Responsibility (CSR) guna mewujudkan rencana revitalisasi tersebut.
Bimo menyebut, dibutuhkan anggaran tak kurang Rp 165 miliar untuk merevitalisasi total TSTJ.
Halaman selanjutnya