TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Razak (60) warga Dusun Jungtoro’ Dejeh dan As’ad (61) warga Dusun Pasar Baru, Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura diduga hilang pada saat menjaring ikan di peraiaran desa setempat, Senin (7/2/2017).
Syahril (32), cucu korban, menjelaskan bahwa Razak dan Asad pergi pamit akan memancing dan menjaring ikan sejak 31 Januari 2017 sore.
Biasanya, jika berangkat memancing di jam-jam tersebut, mereka baru akan pulang keesokan paginya.
Namun tak seperti biasanya, hingga Senin (7/2/2017) atau persis sepekan, keduanya tak kunjung pulang.
"Kami tetap berharap keduanya masih selamat. Kami beserta seluruh keluarga dan dibantu nelayan di desa, terus mencari keberadaan mereka," kata Syahril, Senin (7/2/2017).
Syahril mengatakan, sejak dua hari lalu dia dan keluarga telah mencari ke sekitar perairan yang biasa dijadikan tempat memancing dan menjaring ikan.
Baca: Dua Nelayan Kepulauan Seribu dan Anggota Komisi Fatwa MUI Jadi Saksi Sidang Ahok
Namun upaya pencarian itu tak membuahkan hasil. Bahkan perahu serta rumpon ikan mereka juga raib.
"Kemungkinan terbawa arus ke arah timur. Karena ke arah barat sudah kami lakukan pencarian sampai memasuki perairan Pamekasan tetapi tidak ada. Karenanya, kami akan mencoba mencari ke perairan arah timur," imbuhnya.
Bahkan jika ke arah timur keduanya juga belum ditemukan, pihak keluarga akan terus mencari ke perairan di kepulauan Sumenep, seperti ke perairan pulau Raas, Sepudi dan bahkan ke Pulau Kangean.
"Semoga cuaca laut baik, sehingga kami bisa terus melakukan pencarian hingga kedua kakek kami ditemukan, dalam kondisi apapun," sambung Syahril.
Sedangkan untuk mempercepat pencarian keduanya, keluarga juga telah melaporkan ke kepolisian resor Sumenep. Bahkan pihak keluarganya juga telah melapor dan memohon bantuan Tim SAR Jatim terkait hilangnya keduanya.
"Telah kami sampaikan ke polisi dan Tim SAR Jatim, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari Tim SAR. Kami berharap tim SAR dan aparat kepolisian bisa segera membantu pencarian keluarga kami," kata dia.