Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sebulan setelah penyelidikan polisi mengungkap alasan Prettty Juliani Ningsih (32) tega membunuh anak kandungnya berusia 2,5 tahun, M Altahir.
Hasil pemeriksaan penyidik terhadap sejumlah saksi dalam kasus ini menjelaskan pembunuhan Altahir didasari kekecewaan Pretty yang ditinggal kekasihnya.
"Awalnya tersangka ini hamil di luar nikah saat menjalin hubungan di Pekanbaru dengan pacarnya. Lalu, pacarnya ini menjanjikan akan menikahi dirinya," ungkap Kapolsekta Delitua, Kompol Wira Prayatna, Selasa (7/2/2017).
Setelah hamil, kekasih membawa Pretty ke Medan. Di sana Pretty dipaksa menggugurkan kandungannya saat tengah mengandung M Altahir.
"Karena tak mau menggugurkan kandungan, Pretty akhirnya ditinggal sang pacar. Ia kemudian semakin depresi atas peristiwa tersebut," Wira menambahkan.
Sampai akhirnya pada Januari 2017 Pretty semakin depresi. Ia mengalami halusinasi dan membunuh Altahir dengan cara menikamkan pisau dapur berkali-kali ke perut anaknya itu.
"Yang membuat dia semakin depresi, pihak keluarga pacarnya itu sempat meminta anaknya. Itulah pemicu Pretty semakin mengalami gangguan kejiwaan," kata Wira.
Pemeriksaan rumah sakit menunjukkan Pretty mengalami kelainan mental, sehingga kasus pembunuhan ini ditutup.
Warga Jalan Dahlia Ujung, Lingkungan IV, Desa Suka Makmur, Kecamatan Delitua, Sumatera Utara, ini harus menginap lama di Rumah Sakit Jiwa Medan Tuntungan.