Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Dengan rasa percaya diri Ahmad Safii didaulat untuk berbicara di hadapan puluhan polisi di ruang Rupatama Mapolres Demak, Sabtu (11/2/2017).
Tak tampak rasa minder meski dua kakinya telah diamputasi sejak tahun 2005.
Pria tersebut, didaulat menjadi pembicara dalam sosialisasi dan launching komunitas korban laka lantas Polres Demak.
Ia menceritakan kisahnya saat mengalami kecelakaan pada tahun 2005.
Mentalnya diuji tatkala ia harus kehilangan kedua kakinya lantaran terlindas truk di Jalan Semarang-Demak.
Pekerjaannya sebagai teknisi listrik di sebuah perusahaan swasta seketika hilang setelah kecelakaan tersebut.
"Kewajiban sebagai kepala keluarga dengan satu istri dan dua anak tentu menjadi prioritas saat pekerjaan tetap kemudian ikut terenggut," kata Ahmad Safii.
Baca: Bachtiar Nasir: Uang di Saya Cuma Rp 3 Miliar, Belum Terpakai Semua
Ia menjelaskan, dalam kondisi terhimpit tersebut ia berinisiatif untuk membongkar satu-satunya kendaraan yang ia punya, Honda Grand tahun 2000.
"Motor saya bongkar saya ubah jadi roda tiga dan kemampuan untuk berjalan mundur," jelasnya.
Selama enam tahun ia melakukan uji coba dengan kendaraannya.
Hingga akhirnya satu motor ramah difabel berhasil ia rakit.
Dengan kendaraan itu Safii mengembangkan toko kelontongnya.
"Tahun 2012 saya beranikan diri buka bengkel kendaraan ramah difabel, hingga kini sudah puluhan kendaraan yang saya rakit," jelasnya.