Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut minibus PO Solaris Jaya K 1677 CD di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, terkendala kondisi alam.
"Bangkai minibus masih bergantung pohon di jurang. Tim kami kesulitan untuk mengecek sistem pengereman. Sangat rawan dan tak memungkinkan," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng, AKBP Pungky Bhuana Santoso, saat dihubungi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon, Selasa (28/2/2017).
Proses olah TKP mulai dilakukan pada hari Senin (27/2/2017). Tim terdiri dari Ditlantas Polda Jateng, Puslabfor Mabes Polri Cabang Semarang, dan Polres Karanganyar.
Pungky menuturkan timnya akan lembur menyelesaikan olah TKP.
Teknisnya menggunakan Traffic Accident Analysis.
"Hasil TAA nantinya berupa video dan analisa teknis. Akan kami rilis videonya untuk Tribun Jateng," katanya.
Dilanjutkan Pungky, penggunaan TAA sebagai sinkronisasi olah TKP.
Secara normal, untuk mengetahui hasil olah TKP dibutuhkan waktu selama satu hari.
Dari hasil itu, petugas dapat mengetahui kemiringan jalan, luas penampang, detil kendaraan saat terlibat kecelakaan, dan kecepatan.
Sebagai informasi penyegar, enam penumpang minibus Solaris Jaya meninggal saat terlibat kecelakaan tunggal di Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (26/2/2017) siang. Jumlah penumpang sekaligus pengemudi ada 29 orang.
Minibus itu mengangkut rombongan kepala sekolah, guru dan keluarga SD Negeri Jimbaran Wetan, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Minibus melaju dari Sarangan tujuan Tawangmangu. Saat tengah perjalanan, minibus itu terjun ke jurang sedalam 10 meter.
"Dugaan kami sementara ini, ada kerusakan pada pengereman," tandasnya.