"Saat ditanya tentang ikatan leher, Redin mengaku tidak ada ikatan leher. Di sinilah timbul kecurigaan lagi," tuturnya.
Mahaputra menjelaskan, motif pembunuhan yang dilakukan oleh Redin, dipicu karena Wayan Lenyod meminta uang sebesar Rp 200 ribu.
Mula-mula keduanya sedang Ngayah di Bale Banjar Landih, Desa Landih untuk digunakan ngaben massal pada pukul 07.00 Wita.
Pukul 08.00 keduanya pulang ke rumah dan Wayan Lenyod meminta uang kepada Redin sebesar Rp 200 ribu.
Namun saat itu Redin tidak memilikinya.
Keduanya cekcok dan mencekik sang istri.
Dari pantauan Tribun Bali selama diinterogasi di Kapolsek Bangli, Redin terlihat tidak merasa bersalah.
Dirinya bahkan cengengesan di tengah pertanyaan yang diajukan pihak penyidik.
Barulah ia mengaku secara blak-blakan, apa yang telah dilakukan pada istrinya.
Berita selengkapnya, dapat Anda ikuti di edisi cetak Tribun Bali, Selasa (28/2/2017). (*)