Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tergelincirnya pesawat tempur F-16 milik TNI AU Roesmin Nurjadin, Selasa (14/3/2017) sore di Bandara SSK II Pekanbaru, sore tadi berdampak pada kegiatan penerbangan sipil.
Officer In Charge (OIC) Bandara SSK II Pekanbaru, Bambang Setiawan, mengatakan setidaknya ada dua pesawat yang akan mendarat di Bandara SSK II Pekanbaru terpaksa dialihkan.
Baca: Ini Penyebab Pesawat Tempur F-16 Milik TNI Tergelincir di Pekanbaru
Dua penerbangan tersebut yakni maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air.
"Maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 178 dari Jakarta divert (dialihkan) ke Bandara Internasional Minangkabau," kata Bambang.
"Sedangkan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 295 harus Return to Base (kembali ke bandara asal) yakni ke Kuala Namu," Bambang melanjutkan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat tempur F-16 milik TNI AU Roesmin Nurjadin dikabarkan mengalami kecelakaan, Selasa (14/3/2017) sekitar pukul 17.25 WIB di Bandara SSK II Pekanbaru.
Menurut data awal yang dirilis pihak Lanud Roesmin Nurjadin yang diterima tribunpekanbaru.com, pesawat tersebut tergelincir di ujung runway 18 setelah landing (mendarat) dari runway 36.
Kejadian ini diduga diakibatkan karena pesawat mengalami break malfunction atau kegagalan saat mengerem.
"Iya benar. Saya masih kumpulkan data. Jam 10 WIB (malam red) yang akan gelar jumpa pers (pesawat tergelincir)," ucap Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma Henri Alfiandi membenarkan.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran milik Bandara dan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin dikerahkan pasca tergelincirnya pesawat tempur F-16 tersebut.
Sedangkan kondisi pilot atau penerbang sendiri yakni Myr Pnb Andri (jabatan Kasiops) dan Lettu Pnb Marko (siswa konversi) diketahui dalam keadaan selamat dan tidak terluka. (*)