TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - "Ini sudah bagian dari tugas saya. Sebagai polisi, resiko ini harus saya jalani," ujar Bripda Pama Winda Simanungkalit.
Polisi wanita (polwan) tersebut ditabrak angkutan umum saat melakukan tugas pengaturan pos padat pagi di Persimpangan Jalan Jamin Ginting-Jalan Dr Mansyur (Simpang Kampus), Jumat (17/3/2017).
Bripda Winda sapaan akrab Bripda Pama Winda Simanungkalit terpaksa dirawat di RS Bayangkara Medan. Jarum infus tertancap di tangan kirinya seraya terbaring di kasur pasien. Ia pun dilapisi selimut berwarna hijau.
Baca: Video Detik-detik Polwan Cantik Ditabrak Sopir Angkot Hingga Jatuh Terpental
Saat berbincang dengan Tribun, Bripda Winda mengaku, tidak dendam kepada Suhariadi, sopir angkot CV Mitra, yang menabraknya. Namun, proses hukum kejadian tersebut ia serahkan kepada polisi.
"Tidak dendam. Biarlah polisi yang memprosesnya. Saat ditabrak saya sedang bertugas atas nama kepolisian. Jadi sekali lagi, saya tidak dendam," ujar Bripda Winda, terbaring di ruang Terantai 8 RS Bayangkara Medan.
Ibu Bripda Winda, Boru Napitupulu, yang mendampingi putrinya di RS Bayangkara menuturkan, sebagai orangtua sudah memaafkan penabrak anaknya.
"Tadi pihak keluarga yang menabrak sudah datang menjenguk. Kami serahkan ini diproses yang berwajib. Karena anak saya ini kan sedangkan menjalankan tugas sebagai polisi," katanya.
Dara kelahiran Kota Pematangsiantar, yang sudah dua tahun bertugas di kepolisian ini, mengatakan, kondisinya sudah lebih baik dibandingkan saat baru ditabrak.
"Udah lebih baik. Cuma hasil rontgen dan laboratorium belum keluar," katanya.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini sesak di dada dan tangan kanannya susah digerakkan, setelah ditabrak angkutan umum.
"Dadaku sesak. Pas ditabrak tadi kena dadaku. Kemudian aku terpental. Tangan saya juga susah digerakkan ini," ujarnya.
Sejak masuk polisi, Bripda Winda mengatakan, selalu bertugas di Satuan Lalu Lintas. Dan, selama bertugas, baru kali ini ia mengalami kejadian di jalanan, yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit.
Setiap hari, katanya, saat bertugas di lapangan kerap kali digodain pengendara. Cuma, menurutnya, itu hal biasa dan tidak menganggu kinerjanya sebagai polisi. Bripda Winda menambahkan, banyak sopir angkot, dan becak yang tidak taat lalu lintas.
"Saya tidak trauma. Memang beginilah tugas polisi. Kalau paling bandel itu, yah sopir angkotlah. Cuma baru kali ini saya sampai ditabrak," katanya.
Kejadian yang menimpa polwan tersebut, terjadi pada pukul 07.25 WIB. Saat kejadian, posisi Bripda Winda sedang berdiri di tengah jalan untuk mengatur arus lalu lintas. Kemudian, satu unit angkot CV Mitra datang dari arah Jalan Mangosidi hendak berbelok ke Jalan Dr Mansyur, menabraknya.
"Setiap pagi saya atau polisi yang lain selalu berdiri di posisi saya saat ditabrak, melakukan pengaturan lalu lintas. Ketika dia (sopir) melaju, saya coba minta dia berhenti. Dia malah menabrak saya hingga terpental dan jatuh," ujarnya.
Saat peristiwa itu, Bripda Winda terpental dan terjatuh di aspal. Namun, ia kembali berdiri dan kembali mengenakan topi dinasnya seraya bergerak ke pinggir jalan.
Kasatlantas Polrestabes Medan AKBP Indra menuturkan pengemudi angkot, Suhariadi, warga Jalan AR Hakim Gang Sehat Nomor 2 A, Medan, tersebut masih diperiksa di Polsek Medan Baru.
"Polsek Medan Baru yang menangani. Kita belum tahu motifnya, kenapa menabrak. Tapi sementara ini, sepertinya dia sengaja menabrak petugas," katanya melalui sambungan telepon.
Penulis: Royandi Hutasoit