News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Lansia Ini Hidup di Rumah yang Nyaris Ambruk, Tak Punya Anak

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manis (kiri) menyuapi Saerah yang lumpuh di Kampung Pecilon Duku, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (21/3/2017).

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Dua wanita lanjut usia bertahan hidup di rumah tua yang berantakan dan nyaris ambruk selama bertahun-tahun.

Mereka tinggal di di perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon, tepatnya Kampung Pecilon Duku, Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,

Keduanya bersaudara, yakni Manis (99) dan Saerah (80).

Rumah tua itu peninggalan orangtuanya, dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Sebagian besar dinding di tiga kamar serta satu ruang tamu rumah sudah mengelupas.

Atapnya tidak dilengkapi plafon, sudah banyak yang rusak sehingga bocor ketika hujan turun.

Begitu pun lantainya masih bercampur tanah.

Berbaur dengan sejumlah pakaian dan barang-barang milik keduanya hingga tampak berantakan.

Tak ada lagi barang-barang yang disimpan di lemari yang sudah rapuh dan berulang kali ambruk.

Dua wanita lanjut usia ini sudah tak memiliki orangtua, suami, dan tak dikaruniai anak.

Mereka tak dapat berkerja.

Saerah lumpuh saat sedang berjalan, dua tahun lalu.

Manis juga harus menggunakan tongkat seraya merambat untuk dapat bergerak atau setidaknya membantu Saerah makan dan minum.

"Suamie mati, wes bli due embok, bapak, laki, anak bli due. Saerah bli due anak, Isun bli due anak. Wis ngomong beneran bae yo, bli bisa bobadan. Mangane seng kana seng kene. (Suaminya mati, sudah tidak punya ibu, bapak, suami, dan tidak punya anak. Saerah tidak punya anak, saya tidak punya. Ngomong benar saja ya, saya tidak bisa bohong. Makan juga dari sana-sini ada saja," kata Manis, Selasa (21/3/2017).

Untuk makan, mereka hanya menerima belas kasihan saudara dan tetangga.

Setiap hari, warga di Kampung Pecilon Duku bergantian mendatangi rumah nenek Manis yang sudah berusia 99 tahun.

Mereka membantu sang nenek yang sudah sulit berjalan dan mengajaknya berbicara serta menghiburnya.

Selain tetangga, saudara Manis dan Saerah suka datang membantu.

Satu di antaranya Subroto, keponakan sang nenek.

Dia membersihkan kotoran Saerah dari lantai dan juga rutin memandikan Saerah selepas berdagang.

"Kadang saya, kadang saudara-saudara, gantian. Kalau (lantainya) sudah terlalu kotor, saya bersihin. Saya juga yang memandikan dan menyampokan Saerah paling lama satu minggu sekali kalau saya pulang jualan," kata Broto saat memberi makan Manis.

Ketua RT setempat, Sudirgo, berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon atau pemerintah pusat mau membantu kedua wanita lanjut usia tersebut.

"Harapan saya, ada perhatian dari pemerintah untuk menanggulangi orang tua tersebut. Karena kan seingat saya fakir miskin dan orang yang terlantar itu tanggungan negara," kata Sudirgo.

Dahulu, sambung Sudirgo, keduanya masih bisa berjalan untuk mencari makan sampai berulang kali jatuh di jalan.

Jatuh, diangkat lagi dan dibawa pulang, sekarang tidak bisa.

Sudirgo bersama sejumlah warga sudah berulang kali menemani dan membantu memenuhi makan Manis dan Saerah.

Namun, kondisi keduanya yang kian memprihatinkan seharusnya segera menjadi perhatian pemerintah agar dibantu baik sumbangan atau perawatan. (kompas.com/msyahri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini