Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNNEWS.COM, KAPUAS HULU - Para nelayan yang ada di Kecamatan Suhaid, saat ini sangat mengeluh dengan kondisi sungai Kapuas, karena sering ikan yang dipelihara oleh masyarakat, di sungai Kapuas, tiba-tiba mati mendadak.
"Kami duga air sungai kapuas sudah tercemar zat kimia yang beracun. Sementara di sungai Kapuas lah, kami menggantungkan hidup untuk mencari rezeki," ujar salah satu nelayan Kecamatan Suhaid, Salmah kepada wartawan, Jumat (24/3/2017).
Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kapuas Hulu, agar turun langsung ke lapangan tanpa harus menunggu laporan dari masyarakat.
"Kami ini tidak mengerti bagaimana caranya melapor, dan siapa yang mau ditemui untuk melapor, harusnya mereka itu jemput bola jangan menunggu bola datang terus," ucapnya.
Menanggapi keluhan dari Nelayan di Kecamatan Suhaid, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Muhammad Sukri meminta, kepada para nelayan untuk segera melaporkan ke Pemda Kapuas Hulu.
"Kalau sudah ada laporan secara resmi, baru kita bisa menindaklanjuti dugaan air sungai kapuas di kecamatan suhaid yang katanya sudah tercemar zat kimia beracun," ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/3/2017).
Sekda menuturkan, kalau memang terbukti tercemar pasti ada yang mencemarinya atau pelaku.
Dalam hal ini tegas Sukri, pihaknya tidak padang bulu akan menindak tegas siapapun pelakunya.
"Belakunya baik oknum masyarakat maupun perusahaan sendiri, akan kami tindak tegas, serta berikan sanksi sesuai ketentuan yang ada," katanya.