TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Tiga aktivis yang tergabung dalam Wahana lingkungan hidup Indonesia (Walhi) Kepulauan Bangka Belitung menggelar aksi cor kaki sebagai wujud solidaritas terhadap petani di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, yang menolak pembangunan pabrik semen di Jateng.
Aksi yang digelar di Lapangan Merdeka Pangkal Pinang ini sekaligus sebagai bentuk penolakan terhadap alih fungsi lahan pertanian yang marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
“Tidak hanya menyuarakan penolakan terhadap pembangunan pabrik semen, kami juga mengkritisi program hutan tanaman industri yang akan mengkonversi lahan di 40 desa di Kepulauan Bangka Belitung,” kata Ketua Walhi Kepulauan Bangka Belitung Uday Ratno, Minggu (26/3/2017).
Dalam aksinya, para aktivis membentangkan poster bergambar Bu Patmi, seorang petani Kendeng yang meninggal dunia.
Walhi Kepulauan Bangka Belitung, dalam pernyataan sikapnya, menyampaikan sejumlah hal, di antaranya meminta menteri lingkungan hidup untuk melakukan moratorium rekomendasi izin usaha pemanfaatan hasil hutan dan kawasan.
Mereka juga mendesak realisasi mandat perhutanan sosial dengan mendorong implementasi wilayah kelola rakyat.
Selain cor kaki, para aktivis menampilkan pagelaran musik, menyalakan puluhan lilin, serta tabur bunga.(Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur)