Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Sebagian siswa sekolah menengah kejuruan di Demak yang jatuh Senin (3/4/2017), menganggap ujian nasional berbasis komputer menakutkan.
"Bagi saya ujian nasional itu hal menakutkan, apa lagi dengan komputer. Soalnya masa depan ditentukan dari sini," ujar Ahmad, siswa SMK Negeri 2 Demak sebelum ujian Bahasa Indonesia.
Ini pengalaman pertama Amar mengerjakan ujian nasional melalui personal komputer. Ia khawatir ketika sudah menekan tombol jawaban tak bisa merevisinya.
Sebaliknya Elen siswa SMK Negeri 1 Demak menyatakan ujian nasional hal biasa. Ia sudah mempersiapkan diri secara maksimal dan ke depan tak akan kecewa dengan hasilnya.
"Kuncinya belajar, soal komputer atau kertas sekolah sudah memfasilitasi dengan beberapa kali uji coba," ungkap Elen.
Bupati Demak, HM Natsir, memantau pelaksanaan ujian nasional di SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Demak. Menurut dia UNBK merupakan cara tepat melatih kejujuran siswa.
"Kalau begini siswa enggak cari bocoran soal, enggak ada yang lulus palsu. Kalau lulus palsu nantinya jadi dokter ya pasiennya banyak yang mati. Kalau jadi arsitek ya bangunannya runtuh," ucap dia.