Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Raymas Putro
TRIBUNNEWS.COM, CIAMPEA - Debu jalanan dan suara bising kendaraan di Jalan Raya Cibanteng, Ciampea, Kabupaten Bogor, menjadi makanan setiap hari pria tua ini.
Surya (70) yang tulang punggungnya akan bungkuk ini setiap harinya menjajakan koran dari berbagai media lokal dan nasional, tertata rapi di atas meja yang ia letakkan di pinggir jalan.
Meski hanya sebagai penjual koran dua anaknya telah menempuh pendidikan perguruan tinggi.
"Anak saya yang pertama sudah lulus dari perguruan tinggi swasta di Bogor, sedangkan yang ketiga semester dua kuliah di Bogor," cerita Surya ditemui TribunnewsBogor.com, Kamis (6/4/2017).
Sambil sesekali merapikan korannya ia mengaku sudah 10 tahun menjalani pekerjaannya ini. Sejak pagi buta ia harus naik angkot menuju agen koran di Taman Topi Bogor.
Butuh waktu sekitar satu jam dari rumahnya di Ciampea untuk menuju agen koran. Setelah mendapat korban ia lanjut menuju tempat jualannya di Jalan Cibanteng, tak jauh setelah IPB Dramaga.
Sebelum berjualan koran Surya pernah bekerja di bank. Krisis ekonomi pada 1998 membuat manajemen merumahkannya.
Surya harus memutar otak agar bisa menghidupi keluarganya. Saat itu anak-anaknya masih kecil dan jalan terbuka menjadi penjual koran.
Penghasilannya per hari memang tak seberapa. Hanya sekitar Rp 50 ribu dan pas-pasan untuk mencukupi biaya hidup kala itu.
Belakangan ini ia tak perlu bersusah payah berjualan karena anak pertamanya sudah bisa membantu perekonomian keluarga.
Meski saat ini pendapatannya terus menurun karena orang-orang sudah jarang membaca koran, Surya tetap gigih berjualan. Ia punya prinsip selagi masih ada yang membaca berarti ada yang beli.
Surya enggan menyebutkan angka ketika TribunnewsBogor.com menanyakan penghasilannya. "Hanya saya dan tuhan yang tahu," ucap dia tersenyum.