Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi mengamankan 39 titik yang merupakan akses menuju Jakarta. Sejumlah personel Polri dan TNI ditempatkan di setiap titik tersebut.
"Seluruh titik akses yang berbatasan dengan Jabar baik dari Kabupaten Purwakarta, Kota Depok, jalan tol, stasiun, terminal semua sudah kami antisipasi untuk mencegah pergerakan massa ke Jakarta," kata Kapolda Jabar, Anton Charliyan didampingi Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI M Herindra di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (18/4/2017).
Anton mengatakan, pihaknya akan mencegah massa asal Jabar yang mau berangkat ke Jakarta pada 19 April 2017.
Sejumlah teknis pencegahan seperti imbauan sampai razia akan dilakukan personel Polri dan TNI di 39 titik tersebut.
"Kami berusaha sekuat tenaga mencegah dengan segala cara. Teknis sudah disiapkan mulai dari soft sampai tegas jika diperlukan. Tapi saya yakin dan percaya masyarakat Jabar sudah ada yang di Jakarta lebih baik jalan-jalan saja di mal. Karena nuansa besok itu politisnya tinggi," kata Anton.
Anton menegaskan, pihaknya akan melakukan segala cara untuk mencegah masyarakat Jabar ikut campur dalam pilkada DKI.
Menurutnya, masyarakat Jabar yang ingin mencampuri urusan pilkada DKI harus berhadapan dengan negara jika memaksakan diri. Apalagi sudah ada pelarangan yang dikeluarkan untuk keamanan.
Baca: Polda Jabar Keluarkan Maklumat, Warga Jawa Barat Dilarang Memobilisasi Massa ke Jakarta
"Ini negara, harus ada aturannya, kalau tidak patuh ya jangan tinggal di Indonesia. Kami cegah itu agar mereka tidak celaka. Kalau sudah celaka siapa yang mau bertanggungjawab," kata Anton.
Herindra mengatakan, pihaknya mengerahkan personel berseragam dan berpakaian dinas di lokasi yang menjadi tempat pemberangkatan massa.
Upaya persuasif sampai pembubaran akan dilakukan terhadap kerumunan massa yang terpantau di tempat pemberangkatan umum seperti terminal atau stasiun.
"Sekali lagi TNI backup dan melakukan patroli gabungan untuk menyaring warga Jabar yang datang ke Jakarta. Tidak ada gunanya, lebih bagus kita berkegiatan di sini," kata Herindra. (cis)