Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, SINJAI - Keluarga Fatimah di Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, merupakan salah satu potret dari ribuan rumah tangga warga miskin yang tidak lagi menerima bantuan beras murah.
Nama keluarga miskin ini tidak lagi dianggap sebagai sasaran beras sejahtera, terhitung sejak bulan Januari 2017.
Ia pun mempertanyakan hal ini, karena sebelumnya rutin membeli beras murah di kantor desa seharga Rp 54 Ribu per karung isi 15 kilogram.
Fatimah tinggal di sebuah rumah panggung bersama suami dan enam anggota keluarga lainnya dengan kondisi serba terbatas.
Untuk biaya hidup, ia mengandalkan hasil keringat sang suami yang bekerja sebagai petani penggarap. Kini beras murah pun tak lagi didapat Fatimah, lantas kemana ia harus mengadu?(*)
>