Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ilham Abdi Ramadhan masih menyembunyikan kabar duka yang menimpa kakaknya, Aditya Agung Darmawan.
Ilham sebenarnya sudah mengetahui kabar tersebut, Minggu (23/4/2017) malam pukul 20.00 WIB dari temannya di RT 5 Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Kabar mengenai kecelakaan di Gunung Prau Kabupaten Wonosobo masih dia simpan karena belum ada kejelasan mengenai kondisi kakaknya yang mendaki di gunung tersebut.
Pertimbangan usia orangtua membuat Ilham untuk bersabar sembari memastikannya.
"Akhirnya saya selidiki, saya kebelakang, kebetulan saya dapat info terakhir sama temen dari korban juga yang selamat, namanya Danang," kata Ilham saat ditemui di rumahnya, Jakarta, Senin (24/4/2017).
Danang yang dirawat di IGD memberi informasi kepada keluarganya bahwa dia selamat.
"Tapi belum ada korban yang wafat yang bisa dia informasikan. Sampai situ doang info yang saya dapat, dari RT 5 kediaman Danang," kata dia.
Ilham kemudian meneruskan pencariannya melalui google alamat rumah sakit di Wonosobo.
Pada saat menelepon rumah sakit tersebut, sekitar pukul 22.00 WIB, ada satu pendaki yang sudah berada di kamar jenazah.
"Tapi saya nggak dengar nama Aditya, abang saya. Akhirnya saya dapat informasi lagi up date di situ ada nama Aditya. Saya tanya lagi pihak rumah sakit, kali aja Adit orang Wonosobo, tapi ternyata fixed Aditya Agung, abang saya," kisah Ilham.
Kabar sedih tersebut kemudian baru disampaikan kepada orangtuanya.
Padahal, Ilham sempat meminta RT agar memastikan identitas korban.
"Akhirnya saya kasih tahu orangtua, ibu saya nangis. Positif Abang saya mendahului ke surga," kenang Ilham.
Sebelumnya, tiga orang pendaki tewas tersambar petir ketika mendaki Gunung Prau, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (27/4/2017).
Ketiga pendaki tersebut adalah Aditya Agung Darmawan dan Adi Setiawan yang beralamat di Jalan Cipinang Muara II.
Satu pendaki lainnya yakni Deden Hidayat Maulana (31) warga Jalan Benang VI Nomor 44, Sukma Jaya, Depok .
Ketiganya adalah rombongan 11 pendaki dari Jakarta.
Dari 11 pendaki, lima orang di antaranya menjadi korban tersambar petir, tiga orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka-luka.