TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Gara-gara rumahnya ambruk tertimpa pohon beringin, Sujiman (47) warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri akhirnya terpaksa tidur di kandang bersama sapinya.
Ironisnya, meski musibah itu terjadi sejak dua pekan lalu, namun sampai sekarang keluarga Sujiman masih belum mendapatkan bantuan.
"Petugas dari BNPB sudah dua kali mengecek ke rumah. Malahan petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri juga sudah melihat. Namun bantuan belum turun," ungkap Sujiman kepada Surya.co.id, Minggu (30/4/2017).
Diungkapkan Sujiman, musibah yang menimpa rumahnya terjadi pada Selasa (18/4/2017).
Saat itu terjadi angin ribut yang mengakibatkan pohon beringin tua berusia ratusan tahun ada yang tumbang.
Pohon beringin besar ini dipercaya warga sebagai tempat punden desa.
Tumbangnya pohon ini juga merobohkan bangunan punden yang biasa dipakai prosesi adat bersih desa.
Dahan pohon itu jatuh mengarah ke rumah Sujiman sehingga rusak total. Selain atap genting hancur juga mengakibatkan tembok roboh.
Beruntung saat kejadian tidak sampai ada korbannya. Karena saat pohon tumbang keluarganya tidak ada di dalam rumah.
Akibat musibah itu, anak dan istri Sujiman kemudian mengungsi ke rumah keluarganya.
Sedangkan Sujiman sendiri memilih tinggal membuat bilik kamar di kandang sapi.
Sujiman berharap mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya kembali.
Malahan Sujiman sudah menyiapkan kayu usuk dan kayu baloknya.
"Selain rumah rusak, perabot rumah juga banyak yang rusak," ungkapnya.
Bilik tempat tidur Sujiman juga ala kadarnya, ranjang darurat dan bilik kamar yang cukup untuk tidur. Keluarganya yang lain pilih mengungsi ke rumah saudaranya.
Pohon beringin tua yang tumbang ini merupakan Punden Mbah Rawan. Setiap tahun juga ada prosesi tayuban di areal punden yang masih dikeramatkan warga.