Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Musibah angin puting beliung yang memporak-porandakan rumah pelantar di kawasan Tanjung Riau berlangsung sangat cepat.
Dalam waktu sekitar 10 menit, angin hitam yang berputar ini kemudian menghantam pemukiman warga dan membuat atap terbang berantakan.
Salah satu warga yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, angin itu datang dari arah laut kemudian masuk ke pemukiman warga.
Saat itu juga, warga yang berada di dalam rumah langsung keluar sambil menggendong anak-anak mereka.
Dengan wajah cemas mereka seolah tidak pecaya, angin itu dengan sekejap merusak rumah mereka.
"Tadi mama saya langsung gendong adik keluar pas hujan-hujan. Saya kebetulan berteeduh didekat masjid dan melihat angin yang menghantam atap rumah kami," sebut Putra menceritakan peristiwa itu.
Setelah angin kencang, hujan masih mengguyur pemukiman mereka.
Beberapa barang yang bisa diselamatkan langsung dibawa teduhkan dengan menggunakan alat seadanya.
"Ada barang-barang elektronik seperti tv dibungkus pakai plastik biar tidak kena air. Untung saja hujannya tidak lama,"sebutnya.
Walaupun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun warga disana masih terlihat syok mengingat kembali angin yang menghantam rumah mereka.
Untuk saat ini, warga yang terkena musibah berencana menginap di rumah keluarga atau tetangga lainya. (koe)