TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi menilai, sosok almarhum Suryo Utomo (30) memiliki pribadi yang baik dan dicintai oleh mahasiswanya di jurusan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB.
"Dosen yang baik, rajin, amal baiknya sangat baik, sangat dicintai mahasiswanya dan menjalankan tugas dengan disiplin," ujar Kadarsah di Masjid Salman ITB, Minggu (15/5/2017) malam.
Kadarsah mengatakan, Suryo memiliki tanggung jawab yang tinggi saat menjabat sebagai salah satu pengajar di ITB.
Karena itu, atas meninggalnya Suryo, membuat ITB harus rela ditinggalkan salah satu putra terbaik yang dimilikinya.
"Amal baktinya besar untuk ITB. Dia salah satu putra terbaik ITB," katanya.
Ia pun mengucapkan belasungkawa dan meminta agar keluarga yang ditinggalkan tetap tegar serta tabah melepas kepergian Suryo.
Baca: Keluarga Masih Tunggu Autopsi Dosen ITB Suryo Utomo
"Allah sangat mencintainya sehingga mendahului kita. Kita doakan almarhum khusnul khotimah. Semoga semua keluarganya diberikan ketabahan, kesabaran, menjalani ujian ini," kata dia.
Sebelumnya, Suryo dikabarkan menghilang pada Rabu (10/5/2017) usai mengantarkan ibunya ke Terminal Leuwi Panjang. Pihak keluarga kemudian segera melapor kasus ini ke Polrestabes Bandung.
Polisi yang mendapatkan laporan, langsung bergegas mencari korban hingga akhirnya melalui Polsek Cianjur mendeteksi keberadaan mobil yang digunakan Suryo tengah terparkir di kawasan Ciranjang dengan kondisi kosong.
Beberapa hari kemudian, polisi menemukan sesosok jasad mengambang di Waduk Cirata, Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Setelah dilakukan visum, jasad tersebut terkonfirmasi, yakni Suryo Utomo.
Baca juga: Jasad di Cianjur Dipastikan adalah Dosen ITB yang Hilang
Jenazah Suryo kemudian dibawa ke Bandung untuk disemayamkan dan dishalatkan di Masjid Salman ITB. Setelah itu, almarhum akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung.