Laporan Wartawan Surya, Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Kecewa berat calon mertua menolaknya, Ahmad Syafrawi (21) sampai hati mencekik kekasihnya, Nurhasanah (17), hingga tewas, Senin (22/5/2017).
Mulanya warga Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sepudi, Madura, itu pada Minggu malam berkunjung ke rumah Nurhasanah di Dusun Pakbima, Desa Talaga.
Pemuda yang sehari-harinya sebagai nelayan ini datang tak disambut baik oleh kedua orangtua pacarnya. Ia mencoba mengungkapkan keinginannya mempersunting Nurhanasah namun ditolak.
"Diduga karena cintanya ditolak itulah pelaku Ahmad Syafrawi marah besar dan nekad akan menghabisi pacarnya," ujar Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, Senin (22/5/2017).
Minggu malam itu Nurhasanah menemui Ahmad di Dusun Pakbima Desa Talaga. Usai basa-basi pelaku mencekik leher pacarnya dari belakang hingga meninggal karena kehabisan napas.
"Korban yang sudah tidak bernyawa tersebut lalu ditinggal sendirian di suatu tempat dekat rumah korban, hingga jasadnya diketahui oleh warga dan orangtuanya, Senin pagi," lanjut dia.
Polisi segera mengejar pelaku di rumahnya di Dusun Sonok, Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong. Pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi yang menggelandangnya ke Polsek Sepudi.
"Tersangka mengakui membunuh pacarnya karena kesal cintanya ditolak orang tuanya," sambung Suwardi.
Penyidik bakal menjerat pasal 340 Subsider 338 Subsider 351 (3) KUHP, dengan ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.
Berita ini sudah dipublikasikan Surya dengan judul: Cinta Tak Dapat Restu Ortu, yang Dilakukan Pemuda ini ke Pacarnya Sungguh Sadis