News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2017

Kisah Takdir Feriza, Pemuda Aceh yang Melantunkan Alquran di 12 Kota Turki

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Takdir Feriza

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Ramadan 1436 H, dua tahun silam, merupakan waktu yang tak terlupakan bagi Takdir Feriza, Qari Internasional asal Aceh.

Disaksikan ribuan pasang mata, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjabat tangan Takdir di atas panggung utama Turkey International Holy Quran Memorization and Recitation Competition.

Di tanah bekas Kesultanan Utsmaniyah itu, Takdir membesarkan nama Aceh dan Indonesia.

Ia menjadi juara cabang tilawah Musabaqah Internasional itu, dan Presiden Erdogan bertindak langsung menyerahkan penghargaannya.

Musabaqah itu digelar di Blue Mosque atau yang dikenal juga sebagai Masjid Sultan Ahmed, yang berada di pusat Kota Istanbul, Turki.

"Saya sangat terharu, karena Erdogan yang merupakan tokoh Islam dunia menghampiri saya, mengajak bersalaman dan menyerahkan penghargaan untuk saya," ujar Takdir mengenang.

Sejak saat itu, hubungan Turki dengan Takdir Feriza terus berlanjut.

Karena kagum akan lantunan ayat suci Alquran oleh Takdir, pada Ramadan 2016 pemerintah Turki kembali meminta Takdir datang ke Turki.

Dengan menumpang Turkish Airlines, ia terbang seorang diri ke negeri yang terkenal dengan kebab itu.

Baca: Truk Tabrak Barisan Sepeda Motor di Lampu Merah, Tiga Orang Tewas, Empat Lainnya Luka Berat

Ia mengembara dari masjid ke masjid, kota ke kota di Turki.

Selama 12 hari ia berada di Turki, sebanyak 12 kota ia kunjungi untuk melantunkan Alquran, seperti Istanbul, Bursa, Ankara, Izmir, dan Konya.

Tahun 2017 ini, Takdir kembali lagi ke Turki dan saat ini ia sedang mengembara dan melantunkan ayat suci Alquran di sana.

Kementerian Agama Turki mengundangnya melalui Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

Ia diminta berada di Turki selama 30 hari lebih, yaitu 22 Mei hingga 24 Juni mendatang.

"Di Turki saya merasa sangat dihargai dengan penyambutannya hingga keramahan orang-orangnya," ujar pria yang saat ini bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor Camat Krueng Barona Jaya, Aceh Besar itu.

Dari Turki, Takdir mengabarkan, kunjungan tahun ini menjadi sangat spesial, karena begitu mendarat di Bandara Esenboga, Ankara, ia langsung diminta membacakan Alquran pada penutupan Turkey International Holy Quran Memorization and Recitation Competition di Istana Erdogan.

Ajang yang dua tahun lalu ia menjadi pemenang hingga membesarkan namanya.

Takdir yang lahir pada 20 Juli 1986 di Gampong Lampuuk Darussalam, sejak kecil sudah akrab dengan Alquran.

Saat itu, ia kerap mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar tempat pengajian hingga gampong (kampung).

Saat menduduki bangku perkuliahan di Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry, ia mewakili Aceh mengikuti MTQ Mahasiswa di Pontianak pada 2007.

Ia meraih Juara III, yang menjadi prestasi pertamanya di luar daerah.

Pria yang sudah tidak memiliki ayah sejak balita ini, banyak belajar membaca Alquran di pengajian Masjid Raya Baiturahman, Banda Aceh, saat itu ia masih duduk di bangku SMP.

Selain juga ditempa pada pengajian di gampongnya.

Ia mengaku saban siang menempuh perjalanan dari Darussalam ke Masjid Raya, dengan menumpang labi-labi demi mendalami kemampuan membaca Alquran.

Saat ini, sejumlah ajang MTQ sudah pernah ia torehkan prestasi, seperti Juara MTQ Dunia Melayu Dunia Islam di Melaka, Malaysia (2013).

Dia juga pernah menjadi juara tiga MTQ Antarbank se-Indonesia di Palembang (2013), juara harapan dua STQ Nasional di Bangka Belitung (2013), dan Juara Harapan III MTQ Nasional di Batam, Kepulauan Riau pada 2014. (muhammad nasir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini