Kuburan massal itu salah satunya ada di Banjar Masean, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, yang telah dibongkar pada 29 Oktober 2015.
Dari pembongkaran tersebut ditemukan 11 jenazah yang diduga korban G30S PKI.
Jenazah yang tinggal tulang-belulang tersebut kemudian diangkat dan diaben.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada masa genting G30S PKI, setidaknya ada 47 orang korban yang terbunuh di Desa Batuagung.
Sebanyak 11 orang di antaranya dikubur di Banjar Masean, sisanya masih belum jelas dikubur di mana.
Berselang setahun kemudian, tepatnya 5 Oktober 2016, ditemukan tengkorak serta tulang-belulang di pinggir pantai Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo.
Tengkorak serta tumpukan tulang-belulang diduga milik korban G30S PKI ini muncul lantaran digerus abrasi pantai.
Saat itu ditemukan empat buah tengkorak manusia utuh serta tulang-belulang tak utuh.
Bahkan satu tengkorak di antaranya didapati petugas mengenakan gigi emas.
Guru Kendya (80), seorang warga setempat sekaligus saksi sejarah menegaskan, tulang belulang tersebut merupakan eks anggota PKI yang menjadi korban pembantaian.
Menurutnya, di lokasi Pantai Yehembang ini ada tujuh orang korban G30S PKI yang terkubur saat pemberontakan G30S PKI pecah di Jawa.