Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Polda Bali menggerebek tepat prostitusi berkedok spa dalam Operasi Pekat Agung 2017.
Kali ini Spa RV di Jalan Kresna, Legian, Kuta, Badung, Bali, Rabu (7/6/2017) menjadi sasarannya.
Saat digerebek, petugas memergoki dua terapis sedang melayani wisatawan asing.
Dari penggerebekan ini, petugas mengamankan 16 terapis.
Petugas mendapati dua terapis sedang melayani masing-masing tamunya di ruangan berbeda.
Dua terapis itu berinisial LA (24) dan DO (23).
Kasatgas II, AKBP I Wayan Suparta menjelaskan selain mengamankan 16 terapis, 4 karyawan spa seperti office boy, kasir, manajer dan pemilik spa juga diamankan ke Mapolda Bali.
“Totalnya ada 20 orang yang kami amankan,” jelasnya.
Barang bukti yang disita 2 buah kondom dan 1 buah jel, sedangkan saat melakukan pengecekan di lantai II, di bawah sofa lobi ditemukan 6 jel dan 4 kondom.
“Barang bukti lain yakni berupa uang tunai Rp 450 ribu,” tuturnya.
Spa ini dikabarkan kerap kali menerima jasa prostitusi, dan para pelanggan spa kebanyakan merupakan wisatawan asing.
Sehingga tarif yang dikenakan lebih mahal dibandingkan spa lainnya, berkisar Rp 1 juta.
Polsek Denpasar Barat juga menggerebek spa di Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar.
Seorang terapis, SR diamankan Polisi.
Polisi juga mengamankan sebuah kondom bekas pakai.
"Info awal kami dapat pukul 14.00 Wita, kemudian kami langsung meluncur ke TKP bahwa tempat pijat itu ternyata melayani esek-esek," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aan Saputra.
Di lokasi terpisah, komplek prostitusi Jagung III Padang Galak, Kesiman, Denpasar, sontak buyar, Rabu (7/6/2017) pukul 01.00 wita.
Tim gabungan yang dikomandani Satpol PP Denpasar, menggerebek tempat prostitusi yang baru beberapa bulan dibuka pasca penggusuran.
Kepala Satpol PP Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, operasi penyusuran tempat prostitusi ini akan terus digelar oleh tim patroli gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan unsur adat.
Kegiatan itu digelar guna mengantisipasi tindakan-tindakan begal, dan mencegah generasi muda terjerumus ke hal-hal negatif.
"Kami kaget, ternyata ada tempat prostitusi lagi di sini. Sebelumnya kan di timur dan sudah dibongkar. Awalnya kami lihat bangunan, tapi lama-lama ada aktivitas prostitusi, makanya kami lakukan langkah ini," katanya.
Dalam penggerebekan ini, Satpol PP Denpasar mengamankan 7 PSK.
Sejumlah pekerja enggan dimintai komentar.
Namun, satu dari mereka berkata kompleks jagung 3 adalah pindahan dari kompleks jagung 1 yang sekarang sudah dibongkar lantaran masa kontrak lahan di sana habis.
"Iya dari sana (timur)," kata perempuan itu sembari menunjuk lokasi komplek jagung 1.
Komplek prostitusi bukan hanya terdapat di kawasan Padang Galak, Denpasar. Dua kompleks besar, yaitu Danau Tempe, pinggir Jalan By Pass Ngurah Rai (Parkir) dan Aquarium di Jalan Danau Poso tidak disentuh dalam patroli gabungan kemarin.
Kabarnya, menurut sejumlah petugas yang berjaga di komplek aquarium, pihak polisi, satpol pp, dan pemerintah tidak akan berani menyentuh komplek aquarium.
"Yang disidak-sidak itu paling di Padang Galak, Danau Tempe. Kalau di sini (di Aquarium), tidak akan berani disentuh," kata lelaki yang menjadi pengarah setiap tamu yang datang ke Aquarium di Jalan Danau Poso, Denpasar.
Menanggapi hal itu, Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengaku anggapan tersebut tidak benar.
Ia beralasan, komplek prostitusi di Jalan Danau Poso, Danau Tempe, dan lainnya yang berada di wilayah Denpasar Selatan setiap akan disidak selalu bocor.
"Hari ini (kemarin) kami tidak ke sana karena semua sudah tutup di sana. Saya tidak tahu kok cepat sekali menyebar informasinya," kata Alit Wiradana.
Satpol PP dan tim gabungan, kata Alit, akan merencanakan penggerebekan kompleks lainnya di kawasan Denpasar Selatan tersebut.
Baginya, tidak ada tempat prostitusi yang kebal dari penggerebekan.
"Tunggu saja!" kata Alit Wiradana. (*)