TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Motif pembunuhan terhadap Cathrina Wiedywati alias Wiwid (30) oleh calon suaminya Martinus Asworo masih misteri sejak pelaku ditangkap.
Setelah memukuli menggunakan kunci roda hingga menewaskan kekasihnya, Asworo membuang jasad Wiwid di semak-semak tak jauh dari tempat kejadian.
Setelah korban dibuang dan diduga masih dalam kondisi hidup, tersangka pergi dan mengembalikan mobil yang ia sewa. Selanjutnya Asworo kabur ke Kabupaten OKI lalu ke Lampung hingga tertangkap di sana pada Senin (12/6/2017).
Baca: Teka-Teki Motif Asworo Membunuh Calon Istrinya: Antara Harta dan Malu
Baca: Cinta Suci Wiwit Dibawa ke Liang Kubur, Tapi Begini Kejamnya Calon Suami
Baca: Cerita Bengis Asworo, Hidup Bersama Wanita Lain Usai Membunuh Calon Istrinya
"Di kawasan OKI saya sebentar pak. Karena merasa dihantui, saya berangkat ke Lampung, dan ngekos di Anggrek. Selama pelarian itu, saya tak berani keluar kosan," ungkap Asworo, Selasa (13/6/2017).
Di sisi lain rencana pernikahan antara Asworo dan Wiwid menimbulkan tanda tanya keluarga Wiwid. Terlebih, semua biaya pernikahan mulai dari sewa gedung sampai pencetakan undangan ditanggung Wiwid.
Asworo sama sekali tidak memberikan uang, termasuk uang untuk pembelian tiket mereka berangkat ke Yogyakarta sebelum Wiwid ditemukan tewas.
Saat itulah, keluarga baru mengetahui bila pekerjaan Asworo hanyalah sebagai seorang pegawai koperasi yang bertugas menjalankan mesin fotokopi.
Namun, keluarga tidak mempermasalahkan hal tersebut, lantaran itu sudah menjadi pilihan hati Wiwid untuk dinikahi oleh Asworo.
"Kami sangat tidak terima dengan kejadian ini, semuanya adik sepupu saya yang membiayainya. Sampai-sampai, untuk makan dia adik sepupu saya yang sering memberi uang," ungkap Rere. SRIWIJAYA POST