Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Fase penjaringan awal bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jawa Timur di DPD PDI Perjuangan Jatim resmi ditutup pukul 17.00 WIB, Rabu (14/6/2017).
Pada masa pendaftaran awal ini, yakni pengambilan formulir pendaftaran, tercatat enam orang yang mengambil formulir, baik sebagai bakal cagub maupun cawagub.
Keenam pendaftar tersebut, yakni Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang mendaftar di hari pertama pembukaan fase ini, 1 Juni 2017 lalu.
Kemudian, Wakil Ketua DPRD yang juga ketua DPD Jatim, Kusnadi, yang juga melamar di hari yang sama.
Lalu, anggota DPRD Jatim Suhandoyo, yang mengambil formulir pada 12 Juni 2017.
Selanjutnya, Bupati Ngawi, Budi Sulistyono (Kanang) dan anggota DPR RI, MH Said Abdullah, yang mendaftar sehari setelahnya, (13/6/2017).
Serta, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang mendaftar di hari terakhir, (14/6/2017).
Dari keenam nama tersebut, masing-masing mendaftar dengan berbagai jabatan. Rinciannya, satu pendaftar yang mengambil formulir sebagai bakal calon gubernur, yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Lalu, Kusnadi, melamar sebagai calon wakil gubernur.
Sementara, empat pendaftar lainnya yakni Suhandoyo, Budi Sulistyono, MH Said Abdullah, dan Abdullah Azwar Anas mengambil formulir, baik sebagai bakal cagub maupun cawagub.
"Keempatnya sudah mendaftar dan mengambil formulir. Soal apakah sebagai bakal cagub atau cawagub, akan diketahui saat formulir dikembalikan," kata Sri Untari, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Rabu (14/6/2017).
Tahapan pengambilan formulir pendaftaran, jelas Untari, ditutup mulai jam 17.00 Rabu hari ini.
"Selanjutnya, mulai Kamis (15/6/2017) sampai 30 Juni adalah masa pengembalian formulir pendaftaran," tuturnya.
Dengan ditutupnya fase pendaftaran tersebut maka memupuskan harapan bakal calon lain untuk diusung PDIP.
Sebab, selain Gus Ipul, ada beberapa calon potensial lain yang juga mempunyai popularitas cukup seimbang dengannya.
Di antaranya, kader PDIP yang juga menjabat walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa.
"Hari ini sudah yang terakhir dan tak ada calon lagi, karena kami sudah tidak ada komunikasi dengan calon lain," pungkas Untari.