News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejumlah Netizen Cerita Pengalaman 'Dicekik' Harga Tinggi di Lesehan Malioboro

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Facebook Tribun Jogja

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -  Salah satu pedagang lesehan malam di kawasan Malioboro terkena sanksi skorsing tidak berjualan selama dua hari.

Hal ini lantaran adanya aduan dari salah satu pembeli terkait harga makanan di lesehan tersebut yang tidak wajar.

Pemberian skorsing ini dilakukan oleh pihak Paguyuban Lesehan Malioboro, Rabu (28/6/2017) malam.

Sejumlah netizen memberikan komentar terkait sanksi yang diberikan kepada pedagang makanan lesehan tersebut melalui akun Facebook mereka di laman Tribun Jogja, Kamis (29/6/2017).

Bahkan ada yang mengalami hal yang sama dengan pengunjung yang terkena harga mahal saat berada di lesehan.

Budi Item: "Bentul sekali...harus dikasih efek jera...tutup setaun minimal...soale menyangkut nama baik jogja..dan ini udah berlangsung lama praktek asal pukul gini...mbok ya mikir..nek semua yg ke jogja gak mau jajan di malioboro kan yg rugi yo pedagang nya sendiri...jan jan...kok ora do mikir dowo tow yooo...sitik2 tapik ajek...trus mbendino ono kan yo apik too...disyukuri nek dodolan ki yo....jan jan...ayo pemkot, upt, dll lah yg bisa mengendalikan mohon dikendalikab lah...oknum2 koyo ngono kui."

Rusdiyanto Subiyanto: "Skorsing 2 hari?
Hehee... ketegasan ala Pemda Jogja..padahal praktek 'hit & run' ini sudah sejak sangat lama dan dilakukan oleh 'banyak' pedagang disana.
Yg ditindak itupun karena korbannya melapor. Yg diam2 sudah banyak sekali."

Farell Fabio Allnino: "Lebaran idul adha tahun gw kena kepruk makan berlima abis 500rbu,padahal ayam goreng sma estemanis,,kapok,,lebran gw main lagi kejogja,,tapi kali ini gw belajar pengalaman dari tahun lalu,,sebenrnya gw dah ngiler liat gudeg lesehan depan hotel,,,,taoi gw sengaja blm pesen makan gw tunggu orang byr makan pas gw liat dua porsi gudek isi ayam sma telur kreck puls gudek 150rbu langsung gw cabut batalalin makan,,gw langsung ke K** cari aman,,atau masakan padang dijamin harga gak jauh beda sama jakrta,,"

Komentar-komentar yang sama juga muncul di lama Instragram Tribun Jogja.

gedhanggendhis: "Mantab, memang sudah selayaknya di tertib kan pedagang yg bermain harga tinggi."

arifsyawn: "160 ber 2 . Modusnya digiring dijualin nya tepat ditanya kok bisa segini ya jawabnya memang segitu . Itu lesehan bagian selatan."

ainda_nuriiyaaa: "pernah banget, penyetan ayam 2 + es teh es jeruk 74rb

Bagian Komitmen

Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro, Sukidi menjelaskan, skorsing bagi salah satu penjual nakal di kawasan Malioboro adalah penegakan komitmen.

Dia menilai sanksi ini akan membuat penjual tersebut jera dan tak mengulangi perbuatannya.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melindungi kenyamanan wisatawan. Arahnya agar penjual bisa patuh pada hukum,” ujar Sukidi, Kamis (29/6/2017).

Dia menyebutkan, langkah tegas diambil oleh paguyuban karena memang ulah oknum pedagang ini akan mencoreng citra sekitar 58an pedagang lainnya yang berjualan di kawasan Malioboro. Sehingga, ulah nakal ini harus dicegah.

“Apalagi sudah diunggah ke media sosial. Ini benar-benar harus ditindak, karena pedagang lain juga akan kena getahnya dan merugi,” ujarnya.

Dia mengatakan, penjual yang terkena skorsing ini juga pernah mengalami hal serupa.

Oknum penjual tersebut, kata dia, dikenal kerap menaikkan harga secara tak wajar.

Dia pun mengaku prihatin dengan kejadian yang berulang tersebut.

Pihaknya pun sebelumnya berkomitmen untuk tidak aji mumpung selama puasa dan Lebaran.

Kenaikan harga makanan pun akan disesuaikan dengan harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan lainnya.

Keluhan soal pedagang lesehan Malioboro, kata dia, pernah ramai di media sosial. 

Pihaknya bersama UPT Malioboro pun pernah melakukan klarifikasi secara langsung. Namun, dia mengingatkan agar konsumen tidak menyebarkan berita fitnah atau hoax.

“Tidak semua laporan di media sosial itu benar adanya. Fakta yang kami temukan,  ada wisatawan yang merasa bayar makanan kemahalan, namun ternyata setelah dicek harga sudah sesuai dengan daftar harga yang disepakati. Ditanya notanya sudah lupa dan sebagainya,” jelasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini