News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tentara Penembak Mati Pencuri Motornya Pernah Jadi Juara Menembak

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo merasa bangga bisa melumpuhkan dua dari tiga pelaku curanmor yang menyatroni rumahnya di Jl Simorejo 102A, Sukomanunggal, Surabaya

Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo merasa bangga bisa melumpuhkan dua dari tiga pelaku curanmor yang menyatroni rumahnya di Jl Simorejo 102A, Sukomanunggal, Surabaya.

Aksi tiga pencuri sempat membuat keluarga Tunggul syok, tapi akhirnya mendapat apresiasi banyak kalangan.

Mayor Tunggul yang sehari-harinya menjabat sebagai Paopsjar Sekopaska TNI AL di Surabaya bercerita, jika awal dirinya dan keluarga mengetahui kejadian pencuri menyatroni rumahnya ketika ada suara gaduh dari teras rumahnya.

"Saya bangun karena da suara perusakan pintu dan selanjutnya bangunkan istri (Marningsih). Bu kelihatan ada maling, tolong jaga anak-anak. Saya naik ke lantai dua ambil pistol dan lihat situasi, ternyata ada orang bobol pintu bawa sepeda motor saya," cerita Mayor Tunggul di Mapolretabes Surabaya, Rabu (6/7/2017).

 Menurut Tunggul, antara teras dengan kamar tidur anak hanya dua meter.

Akhirnya Tunggul memilih naik ke lantai dua dan menyelesikan sendiri untuk melumpuhkan pencuri.

"Saya ingin menyelesikan sendiri tanpa melibatkan anak istri. Kalau saya lewat bawah, mungkin korban keluarga," aku Tunggul.

Tunggul mengaku, mulai pembobolan pagar dan motor dibawa kabur pencuri yang melihat istrinya yang mengintip dari dalam rumah.

Dirinya naik ke lantai dua.

Setelah di lihat dari atas, benar ada tiga pencuri yang membawa motor Honda Beat miliknya.

Tunggul pun memberi tembakan peringatan tiga kali, tapi pelaku justru mengeluarkan senjata air softgun dan parang.

"Saya punya amunisi tujuh, tiga untuk tembakan peringatan dan sisanya saya pakai melumpuhkan pelaku. Saya tidak arahkan ke kepala, karena intinya ingin menghambat karena kejadian malam dan jarak lumayan. Dua pelaku kena tembakan, satu kabur. Setelah jarak sekitar 100 meter warga mucul," terang bapak tiga anak ini.

Mayor Tunggul sendiri menjadi tentara AL pada 1991 melalui jalur bintara.

Selanjutnya pada 1995 bergabung dengan Kopaska. Begitu masuk pasukan elit TNI AL itu, Tunggal terus diasah dalam kemampuan menembak.

"Baru saya jadi perwira pada 2001 sampai sekarang," ucap Tunggul.

Sebagai anggota Kopaska, kepiawaian menembak Tunggul tdiak diragukan lagi.

Meski tidak setiap hari berlatih menembak, ia kerap menyebet juara saat ikut ambil bagian kejuaraan menembak.

"Saya pernah juara tembak beregu di HUT Kodiklatal tahun lalu (2016). Kemudian juara dua tembak perseorangan di HUT Pusdiksus Kopaska tiga tahun lalu," tutut Mayir Tunggul. fat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini