News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paku Payung, Korek Api dan Sendok Garpu Masuk Perut, Ini Keyakinan Dokter yang Mengoperasinya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hendro Wijatmiko pascaoperasi di RSD dr Soebandi, Jember, Kamis (13/7/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Setelah menjalani operasi untuk mengeluarkan benda-benda asing dari perutnya, Hendro Wijatmiko (30) baru akan pulih antara tujuh sampai sepuluh hari pascaoperasi.

Tetapi Itu pun dengan catatan, jika selama proses pemulihan tidak terjadi komplikasi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Humas RSD dr Soebandi, dr Justina Evy Tyaswati SpKJ, Kamis (13/7/2017).

Dia mengatakan, Hendro masuk ke ruang operasi sekitar pukul 11.00 WIB selama tiga jam. Menurutnya, proses operasi berjalan lancar tanpa hambatan.

"Kondisi Hendro stabil pascaoperasi. Kini ia dirawat di ruang pemulihan. Perawatan sekarang lebih ke perbaikan keadaan umum setelah operasi dan kondisi psikologisnya," ujar Evy.

Evy bilang, Hendro baru diperbolehkan menelan makanan setelah ususnya kembali bergerak.

"Semoga cepat. Antara 24 sampai 48 jam," ujarnya, memperkirakan.

Di luar operasi, pihak rumah sakit telah mengecek kondisi mulut, kerongkongan, hingga lambung Hendro. Hasilnya baik.

Meski begitu, pihaknya tetap percaya bahwa benda-benda asing itu masuk karena ditelan.

"Karena menurut pengakuan pasien dan mungkin ada posisi tertentu saat makan. Misalnya, paku payung. Maka yang tumpul masuk dulu. Manusia itu ciptaan Tuhan yang paling sempurna," terangnya.

Selama proses perawatan, Hendro diberi obat-obat psikotropik untuk gangguan jiwa.

Menurut Evy, gangguan jiwa yang diidap Hendro masuk kategori berat berkelanjutan. Ia juga diberi obat anti-infeksi dan penghilang nyeri seperti layaknya pasien usai operasi.

Diberitakan sebelumnya, Hendro dirawat di RSD dr Soebandi sejak Kamis (6/7/2017) sore.

Warga Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo itu dirujuk dari RSUD Abdoer Rahem karena benda-benda logam yang didominasi paku payung berada di ususnya.

Kepada petugas medis, ia mengakui menelan paku payung sejak empat tahun lalu.

Hasil operasi menunjukkan, ada 12 korek api, enam paku payung, uang koin dan kertas, tas kresek dan ganggang sendok garpu. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini