TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur cukup prihatin dengan pembuangan limbah dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di sungai dekat Rusun Romo Kalisari Surabaya.
DLH Jatim akan memeriksa dan melakukan uji laboratorium kandaungan limbah tersebut.
Kabid Penataan Lingkungan DLH Jatim, Uda Hari Pancoro menuturkan, limbah yang dibuang dekat permukiman warga itu berupa oil emultion dan baunya sangat menyengat.
"Kalau dilihat seperti minyak, sepertinya oli bekas. Kami perlu mendalami dengan uji laboratorium guna mengetahui detail kandaungan limbah apa," tutur Uda Hari Pracoro, Jumat (14/7/2017).
Uda Hari Pancoro mengaku, pihaknya sudah mengambil sampel limbah cair yang dibuang di sungat yang mengalir ke Teluk Lamong.
Sepertinya limbah ini cukup berbahaya, tapi untuk memastikan kandaungannya harus diuji laboratorium.
"Butuh pembuktian dan waktunya lebih satu minggu," akunya.
Baca: Dampak Gas Beracun Limbah, 8 Warga Rusun Romokalisari Dilarikan ke RS
Akibat pemuangan limbah cair sebanyak 20 ton, membuat di sekitar lokasi berbau menyengat dan air sungai sedikit keruh.
Meski sudah dilakukan penyiraman oleh Pemkot Surabaya, tapi bau menyengat masih ada, Jumat (14/7/2017).
Selain itu, banyak ikan dan hewan air yang ada di lokasi juga mati. Ikan-ikan yang mati terlihat mengambang di permukaan air.
"Bau limbah sudah banyak berkurang, tapi masih terasa. Juga ikan-ikan banyak yang mati," tutur Huda, warga yang kebetulan melintas di dekat sungai Rusun Romo Kalisari. (fat)