TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Sekjen PDI Perjuangan menceritakan betapa besarnya jasa para ulama dan tokoh Islam dalam perjuangannya bersama Bung Karno melawan penjajahan hingga menghasilkan kemerdekaan Indonesia.
Hasto menyampaikan itu dalam acara Halal Bihalal dan Konsolidasi PDI Perjuangan Kabupaten Bondowoso, Minggu (16/7/2017).
"Apa yang bung Karno pelajari tentang Islam ketika beliau mondok ditempat Haji Oemar Said Tjokroaminoto, ketika beliau banyak belajar dengan Kiayi Haji Hasyim Asy'ari, kemudian beliau banyak berkirim surat dengan tuan Hasan (Ahmad Hasan), untuk memikirkan bagaimana Islam hadir tidak hanya sekedar sebagai rahmatan lil 'alamin, tetapi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Islam Is A Progress, kata Bung Karno, angkatlah api perjuangan islam dalam perjuangan mendapatkan kemerdekaan Indonesia itu," demikian diceritakan Hasto.
Dengan demikian, kata Hasto, kalau saat ini ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa PDI Perjuangan selaku partai yang meneruskan ajaran Bung Karno ada jarak dengan Islam, maka itu jelas sama sekali tidak benar dan tidak masuk akal.
PDI Perjuangan, lanjut Hasto, tentu akan terus mengikuti cara perjuangan Bung Karno yang bersinergi dengan para ulama dan tokoh Islam dalam mewujudkan bangsa Indonesia ini maju dengan berkeadaban.
Dalam konteks itulah, Hasto mengapresiasi Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat yang dalam memimpin partai mengedepankan kebersamaan dengan para alim ulama, para ustad, khususnya bersama keluarga besar nahdiyyin.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan bahwa Kabupeten Bondowoso merupakan daerah yang berkarakter sebagaimana Bali dimana bisa menjaga kondisi alamnya dengan baik.
Hal itu bisa dilihat dan dirasakan bagaimana kondisi Bondowoso yang nyaman, tidak terlalu panas, tempatnya sejuk, dan masih banyak pohon-pohon besar, yang hijau.
"Dalam perspektif lingkungan, Bondowoso ini kabuputen yang betul-betul sangat memahami keinginan untuk menyatukan diri antara manusia dengan alam rayanya," ungkap Hasto.