Laporan Wartawan Surya, Pipit Maulidiya
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tamu undangan Halal bi Halal Komunitas Mata Hati terkesima mendengar suara merdu Heri Purnomo (8) saat membaca Surat Al Mulk.
Bocah laki-laki tunanetra itu lihai membuat cengkokan pada setiap ayat yang ia lantunkan dalam acara tersebut pada Minggu (16/7/2017).
Sang ibu, Sufiah (33), yang duduk di dekatnya tak berhenti tersenyum bangga. Berulangkali, perempuan berkerudung ini mengelus kepala sang buah hati.
Sudah-sampai di tengah bacaan Surat Al Mulk, Heri panggilan penghafal cilik Alquran, ini meminta berhenti. Lantaran belum sempurna hafalannya.
"Sudah," bisiknya kepada sang ibu.
Seperti sudah tahu watak sang anak, Sufiah yang mendengar permintaan tersebut, lalu menyetujui.
"Kalau sudah enggak mau ya enggak mau, tidak bisa dipaksa. Saya juga komunikasi sama dia harus hati-hati. Enggak bisa dikasar anaknya," kata Sufiah meminta maklum yang hadir.
Meski sudah tak memegang mikrofon lagi, Heri masih membaca ayat suci Alquran perlahan. Entah surat apa. Saat ditanya, dirinya enggan menjawab.
Murojaah atau mengulangi bacaan Alquran ternyata Heri lakukan sejak saat berlangsung acara hingga selesai, secara diam-diam.
"Heri kamu baca surat apa?" goda salah satu undangan.
"Heri rusak, aku mau dipanggil Muammar," jawabnya ketus.
Sang ibu buru-buru memberikan pengertian kepada seorang undangan tersebut.
"Iya, enggak mau dipanggil Heri. Maunya dipanggil Muammar, itu loh Qori Muammar Zainal Asykin biasa disingkat Muammar ZA, qori nasional sekaligus hafiz. Saat menghafal, Heri ini biasanya mendengarkan ngajinya Muammar Za itu. Karena belum bisa baca Alquran Braille," kisah sang ibu.