Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Para siswa SD Negeri 044831, Desa Gung Pinto, Namanteran, Tanah Karo, sempat belajar di lapangan terbuka karena tenda pengganti kelas rusak sejak Senin (17/7/2017).
Akhirnya, Selasa (18/7/2017), mereka bisa belajar lagi seperti semula. Tenda yang rusak telah diperbaiki petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tanah Karo.
"Setelah mendapat informasi rusaknya tenda belajar anak-anak di Desa Gung Pinto, saya dan teman-teman di BPBD lantas ke lokasi. Sejak pagi tadi, tenda yang rusak sudah kami perbaiki," ungkap Kepala Bidang Kendaraan dan Logistik BPBD Tanah Karo, Natanel, Selasa (18/7/2017).
Ia mengatakan, esok hari anak-anak tidak perlu lagi khawatir menghirup debu vulkanik Gunung Sinabung saat belajar. Siswa juga tak perlu lagi berpanas-panasan saat mendengarkan pelajaran yang disampaikan para guru sekolah.
"Besok sudah normal lah belajarnya. Tiga tenda yang rusak itu sudah semua kita perbaiki agar bisa digunakan lagi," imbuh dia.
Kemarin, sebanyak 81 siswa tidak bisa belajar lantaran tenda yang dijadikan pengganti ruang kelas rusak berat diterjang angin.
Lantaran tak mau mematahkan semangat anak-anak di hari pertama sekolah, guru-guru tetap menggelar proses belajar mengajar meski di bawah terik matahari.
Tadi pagi, saat anak-anak hendak belajar, Gunung Sinabung kembali menyemburkan debu. Akibatnya, udara di sekitar lokasi terkontaminasi debu yang membuat nafas sesak dan mata perih.